Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : MNC Sekuritas Edukasi Having Fund di Universitas Respati Indonesia bersama BRI Manajemen Investasi
Advertisement . Scroll to see content

Butuh Investasi Rp7.166 Triliun untuk Proyek Energi Hijau, PLN Buka Tiga Opsi Pembiayaan

Rabu, 03 November 2021 - 08:33:00 WIB
Butuh Investasi Rp7.166 Triliun untuk Proyek Energi Hijau, PLN Buka Tiga Opsi Pembiayaan
Kantor Pusat PLN. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN membutuhkan investasi sebesar 500 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp7.166 triliun. Investasi tersebut, untuk membiayai proyek yang mendukung energi hijau, dekarbonisasi, dan mencapai target karbon netral di 2060. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN, Sinthya Roesly, mengatakan perseroan membuka tiga opsi pembiayaan untuk mencapai target investasi tersebut. 

Pertama, perseroan akan menerbitkan green bonds atau obligasi hijau yang nanti hasilnya akan secara eksklusif diterapkan untuk membiayai kembali proyek dengan manfaat lingkungan.

Kedua, social bonds. Pendanaan ini akan dimanfaatkan PLN untuk menjalankan proyek-proyek strategis yang berdampak langsung pada masyarakat dan memitigasi persoalan sosial masyarakat.

Ketiga, sustainability bonds yang penerapannya bisa secara eksklusif untuk membiayai kembali kombinasi proyek hijau dan sosial.

"Kami juga memerlukan dukungan dari seluruh stakeholder, khususnya instrumen pinjaman lunak untuk mempercepat pelaksanaan proyek, salah satunya dekarbonisasi. Selain itu, bantuan teknis untuk menetapkan standar proyek yang sesuai agar memenuhi syarat untuk pembiayaan hijau," ujar Sinthya, dikutip Rabu (3/11/2021).

Dia menjelaskan, untuk mencapai target tersebut, PLN bakal meningkatkan porsi investasi keuangan ke sejumlah proyek ekonomi hijau (green financing). PLN juga berkomitmen untuk memanfaatkan pendanaan ini semaksimal mungkin dengan sistem pengawasan berkelanjutan dan juga melakukan pelaporan dana yang diserap secara berkala. 

Menurut Sinthya, pendanaan hijau ini bukan yang pertama bagi PLN. Pada 23 Desember 2020, perseroan telah berhasil menerbitkan green loan senilai 500 juta dolar AS. Pendanaan ini dimanfaatkan oleh PLN untuk menyelesaikan dua proyek PLTA dan lima proyek PLTP. 

"Ini semua kami kerjakan meski dalam kondisi pandemi Covid-19 sebagai bukti komitmen kami," ungkap Sinthya. 

Kepercayaan dalam penerbitan green loan ini bahkan dijamin Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) Bank Dunia. Pendanaan hijau ini 95 persen dijamin oleh MIGA Bank Dunia dan berlangsung selama lima tahun.

"Bank Dunia mendukung PLN melalui program yang berjudul Non-Honouring of Financial Obligation Badan Usaha Milik Negara (NHFO-BUMN)," ujar Sinthya. 

Dia menyebut, sejak 2 November 2020, PLN telah melakukan transformasi hijau untuk bisa mencapai target carbon neutral 2060. Berbagai proyek strategis juga telah dijalankan untuk mempercepat peningkatan porsi pembangkit energi baru terbarukan (EBT) yang selaras dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.

Selain itu, perseroan juga berupaya mengimplementasikan program co-firing di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) serta menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) di daerah remote dengan pembangkit berbasis EBT.

"Proyek tersebut menjadi bukti komitmen PLN dalam mendukung pemerintah mempercepat target carbon neutral dan meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi," kata tutur Sinthya.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut