Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Terima Kasih Kamboja Cuma Kena Tarif Trump 19%: Jika Tidak, Industri Kami Runtuh
Advertisement . Scroll to see content

Caleg Partai Perindo Ungkap Penyebab Industri Tekstil dan Garmen RI Tak Berkembang

Senin, 20 November 2023 - 21:10:00 WIB
Caleg Partai Perindo Ungkap Penyebab Industri Tekstil dan Garmen RI Tak Berkembang
Caleg Partai Perindo mengungkapkan penyebab industri tekstil dan garmen Tanah Air yang tidak berkembang (screenshot)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kota Surakarta Dapil 2 dari Partai Perindo Ernie Setiawati, S.E., M.M., mengungkapkan penyebab industri tekstil dan garmen Tanah Air yang tidak berkembang. Pertama karena kenaikan harga bahan baku.

Menurutnya, kanaikan harga tak diimbangi dengan kenaikan harga produk. Pertumbuhan industri tekstil dan garmen pun terhantam meski belum pulih secara maksimal pascapandemi Covid-19.

"Produk tekstil dan garmen itu banyak problem. Kalau menurut saya kemarin karena terjadi resesi ekonomi global, terus juga ada faktor geopolitik Rusia-Ukraina, terus ada stagflasi. Jadinya kenaikan harga bahan baku tidak diimbangi dengan kenaikan harga produk," ucap Ernie dalam siaran Podcast Aksi Nyata bertajuk "Industri Tekstil dan Garmen Mulai Bangkit di Tahun Politik" di YouTube Partai Perindo, Senin (20/11/2023).

Oleh karena itu, ia meminta pemerintah membuat regulasi ataupun kebijakan-kebijakan yang bisa support serta menyelamatkan sektor tekstil dan produk turunannya.

"Supaya bisa survive, syukur-syukur bisa bangkit kembali," tutur Ernie.

Menurutnya beberapa tahun terakhir, bea masuk bahan baku impor dikenakan biaya yang tinggi sekitar 33 persen. Padahal, banyak bahan baku tekstil dan garmen yang tidak diproduksi di Indonesia sehingga perlu dipasok melalui impor.

"Untuk kapas dan polyester fiber itu kan Indonesia nggak buat, nggak tersedia, jadi harus impor, dan biaya masuknya mahal sekitar 33 persen, itu belum termasuk PPN 11 persen dan PPh 22, 2,5 persen," ujar dia.

Melihat permasalahan tersebut, Ernie berkomitmen untuk membuat sebuah kebijakan yang mendukung pertumbuhan para pelaku UMKM, andaikan dirinya nanti diberikan kepercayaan untuk menjadi wakil rakyat.

"Membuat kebijakan yang bisa support perkembangan UMKM khususnya di Dapil saya kan ada kampung batik jadi akan ditingkatkan lagi dibangkitkan lagi jadi Indonesia local Pride," kata Ernie.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut