Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Identitas 3 Astronaut China yang Terdampar di Luar Angkasa Terungkap!
Advertisement . Scroll to see content

China Boikot Batu Bara dari Australia, Diduga Alasan Politik

Selasa, 13 Oktober 2020 - 10:02:00 WIB
China Boikot Batu Bara dari Australia, Diduga Alasan Politik
China memboikot impor batu bara thermal dan coking dari Australia karena merenggangnya hubungan kedua negara. (Foto: ilustrasi/AFP)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - China memboikot impor batu bara thermal dan coking Australia. Pemblokiran tersebut diduga karena retaknya hubungan kedua negara akibat persoalan Covid-19.

Dilansir South Cina Morning Post, Selasa (13/10/2020), boikot tersebut tercermin dari peningkatan kapal Australia yang bersandar di pelabuhan China. Kapal-kapal tersebut tak bisa membongkar muatannya.

"Ada beberapa kapal yang membawa batu bara Australia menunggu di pelabuhan China lebih dari sebulan karena proses clearance dari bea cukai sangat lama. Ini terlihat dari angka kapal yang meningkat belakangan ini," kata Analis S&P Global Platts, Deepak Kannan.

Deepak mengatakan, kapal yang menunggu di sepanjang pantai tersebut membawa batu bara hingga tujuh juta ton. Biasanya, mereka mengangkut empat hingga lima juta ton.

Boikot tersebut disampaikan langsung kepada perusahaan China yang mengonsumsi batu bara. Deepak menyebut, salah satu perusahaan tersebut di antaranya Huaneng Power, Datang Internasional, Huadian Power Internasional, dan Zhejiang Electric Power. Salah satu dari mereka bahkan membatalkan pesanan untuk batu bara Australia berkalori tinggi.

Hubungan China-Australia memanas usai Canberra pada April 2020 meminta investigasi soal asal usul virus corona. Permintaan tersebut dinilai menyinggung Beijing karena tanpa konsultasi terlebih dahulu.

Boikot ini bukan pertama kali terjadi pada tahun ini. Pada Mei 2020, pemerintah China melarang pembelian batu bara dari Australia dengan alasan untuk mendongkrak harga batu bara dalam negeri.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut