Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ini Agenda Ketua MPR China Wang Huning selama Kunjungan di Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

China Larang Ekspor Teknologi Logam Tanah Jarang, Ini Alasannya

Minggu, 24 Desember 2023 - 06:41:00 WIB
China Larang Ekspor Teknologi Logam Tanah Jarang, Ini Alasannya
China resmi melarang ekspor teknologi untuk membuat magnet logam tanah jarang. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - China resmi melarang ekspor teknologi untuk membuat magnet logam tanah jarang. Larangan ini menambah daftar yang sudah berlaku terhadap teknologi untuk mengekstraksi dan memisahkan bahan-bahan penting tersebut.

Mengutip Reuters, Kementerian Perdagangan China pada bulan ini telah meminta pendapat publik terkait potensi langkah untuk menambahkan teknologi untuk menyiapkan magnet smarium-kobalt, magnet neodymium-besi-boron, dan magnet cerium ke dalam 'katalog teknologi yang dilarang dan dibatasi ekspornya'. 

Dalam daftar tersebut, pemerintah juga melarang teknologi untuk membuat kalsium oksiborat tanah jarang dan teknologi produksi logam tanah jarang. Tujuan katalog tersebut antara lain untuk melindungi keamanan nasional dan kepentingan publik.

Tanah jarang merupakan kelompok 17 logam yang digunakan untuk membuat magnet yang mengubah daya menjadi gerak untuk digunakan pada kendaraan listrik, turbin angin, dan elektronik.

“Ini harus menjadi seruan yang jelas bahwa ketergantungan pada China di bagian mana pun dalam rantai nilai tidak berkelanjutan,” ucap Nathan Picarsic dari perusahaan konsultan geopolitik Horizon Advisory dikutip, Minggu (24/12/2023).

China telah secara signifikan memperketat peraturan yang memandu ekspor beberapa logam tahun ini dalam persaingan yang semakin meningkat dengan Barat mengenai kendali atas mineral-mineral penting. Pada Agustus lalu, China menerbitkan izin ekspor untuk bahan pembuatan chip galium dan germanium, diikuti dengan persyaratan serupa untuk beberapa jenis grafit sejak 1 Desember.

Langkah untuk melindungi teknologi logam tanah jarang terjadi ketika Eropa dan Amerika Serikat (AS) berupaya menghentikan penggunaan logam tanah jarang dari China. 

Negeri Tirai Bambu tersebut telah menguasai proses ekstraksi pelarut untuk memurnikan mineral strategis yang sulit diterapkan perusahaan logam tanah jarang Barat karena kerumitan teknis dan masalah polusi.

Tidak jelas sejauh mana teknologi tanah jarang China diekspor. Namun, menurut sejumlah pihak Beijing telah melarang ekspor terkait komoditas logam tanah jarang selama bertahun-tahun. 

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut