Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pria Ini Dipecat dari Pekerjaan gara-gara Sering Izin ke Toilet
Advertisement . Scroll to see content

China Lockdown Lagi dan Kekhawatiran Resesi Bikin Harga Minyak Terkoreksi

Selasa, 12 Juli 2022 - 10:50:00 WIB
China Lockdown Lagi dan Kekhawatiran Resesi Bikin Harga Minyak Terkoreksi
China lockdown lagi dan ancaman resesi bikin harga minyak terkoreksi. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - Harga minyak mentah dunia terkoreksi pada perdagangan hari ini. Hal itu dipicu sentimen pembatasan baru Covid-19 di China, yang merupakan importir minyak mentah terbesar dunia.

Data bursa Intercontinental Exchange (ICE), Selasa (12/7/2022) hingga pukul 09.32 WIB, harga Brent untuk kontrak September 2022 turun 0,84 persen menjadi 106,20 dolar AS per barel. Adapun West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Agustus berada di 103,11 dolar AS per barel atau turun 0,94 persen.

Sejumlah analis menilai pengetatan kembali mobilitas China dan kegelisahan pasar terhadap perlambatan pertumbuhan global alias resesi akan membebani permintaan bahan bakar.

"Kekhawatiran yang meningkat atas resesi dan permintaan yang terus lesu di China dapat membuat harga minyak lebih rendah, meskipun keseimbangan pasokan-permintaan saat ini masih tetap genting," kata Analis Eurasia Group dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Selasa (12/7/2022).

Diketahui, beberapa kota di China kembali mengadopsi kebijakan pembatasan Covid-19, mulai dari penghentian bisnis hingga lockdown. Ini dilakukan untuk mengendalikan infeksi baru karena subvarian BA.5.2.1 yang sangat menular telah terdeteksi di negara tersebut.

Di tengah kabar itu, arus perdagangan minyak mentah dan bahan bakar juga sedang terganggu akibat pemberlakuan sanksi Barat terhadap Rusia.

Kekhawatiran atas gangguan pada sistem Konsorsium Pipa Kaspia (CPC) telah mereda setelah otoritas Rusia pada Senin kemarin (11/7/2022) membatalkan keputusan penangguhan operasi selama 30 hari. Namun, para pedagang dan analis tetap khawatir Rusia akan menangguhkan pipa, yang membawa minyak dari Kazakhstan ke Laut Hitam itu, berpotensi mengganggu 1 persen dari pasokan minyak mentah global.

Selain itu, kapasitas cadangan di Organisasi Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) hampir habis. Sebagian besar produsen dikabarkan telah memompa produksi pada kapasitas maksimum.

Presiden AS Joe Biden dijadwalkan akan bertemu para pemimpin OPEC di Arab Saudi pekan ini. Kabar tersebut dikonfirmasi penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan pada Senin.

"Arab Saudi diperkirakan tidak akan menambah volume yang signifikan dalam waktu dekat, terlepas dari kunjungan Presiden Joe Biden yang akan datang, karena Riyadh akan memprioritaskan komitmennya terhadap manajemen pasar dan menjaga kapasitas cadangan untuk kerugian yang bersifat darurat," tutur analis Eurasia.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut