Ciputra Development Sebut Realisasi Penjualan Bakal Stagnan di 2018
JAKARTA, iNews.id - PT Ciputra Development Tbk menargetkan capaian penjualan di 2018 sama dengan tahun kemarin atau sebesar Rp7,6 triliun. Sebab, dalam realisasi tahun sebelumnya proyek yang dijual bukan jenis proyek yang repeatable.
"Karena realisasi tahun sebelumnya kan ada end block Rp675 miliar sebenarnya itu kan bukan repeatable itu kan block sales, sehingga kita mematok target maksimum single digit," kata Corporate Secretary Ciputra Development Tulus Santoso di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Di 2018, pihaknya masih mengandalkan proyek-proyek tahun kemarin yang baru diresmikan. Misalnya project Satrio New Town Tower II yang berlanjut dari tahun 2017 dan aman diluncurkan tahun ini.
“Masih di proyek-proyek lama masih yang baru kita launching tahun lalu, tentunya berlanjut. Kemudian lebih banyak proyek new cluster bukan proyek baru," ucapnya.
Ia berharap ada peningkatan kontribusi proyek di Kalimantan dan Sumatera yang selama tahun lalu tidak memberikan terlalu banyak. Saat ini, Ciputra Development sudah memiliki proyek di Makassar, Banjarmasin, Pontianak, Samarinda, dan Balikpapan.
"Kita di setiap kota besar ada. Citra Garden Banjarmasin, di Samarinda Citraland. Pontianak juga Citraland Pontianak," tuturnya.
Dilihat dari harga komoditas yang sudah membaik serta permintaan alat berat yang meningkat, maka menunjukkan adanya geliat aktivitas properti di pulau-pulau tersebut. "Aktivitas di pulau-pulau komoditas meningkat sehingga pada akhirnya akan berdampak ke sektor properti yang mudah-mudahan akan mulai tahun ini," ujarya.
Ia menargetkan, kontribusi proyek di luar Jawa sebesar 40 persen dengan keseluruhan terdiri dari penjualan residensial. Sementara, pada tahun kemarin kontribusi proyek di Pulau Jawa sebanyak 63 persen.
Selain Kalimantan dan Sumatera, ia juga akan meningkatkan penjualan di Indonesia Timur seperti Papua yang kemungkinan proyek propertinya bisa mulai diresmikan tahun ini. Diperkirakan tahun ini perusahaannya akan mematok modal untuk belanja sebesar Rp1,5 triliun seperti tahun kemarin.
Editor: Ranto Rajagukguk