Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Apa Benar Alat Tes TBC INDIGEN dari PCR Covid-19? Ini Faktanya!
Advertisement . Scroll to see content

Covid-19 Bikin Miliarder di Dunia Makin Kaya, Terbanyak Asia-Pasifik

Kamis, 08 Oktober 2020 - 15:24:00 WIB
Covid-19 Bikin Miliarder di Dunia Makin Kaya, Terbanyak Asia-Pasifik
Pandemi Covid-19 membuat 2.189 miliarder di dunia semakin kaya dengan total kekayaan gabungan mencapai 10,2 triliun dolar AS (Rp150.100 triliun). (Foto: Sindonews)
Advertisement . Scroll to see content

ZURICH, iNews.id - Pandemi Covid-19 memicu terjadinya krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, di balik itu justru melambungkan kekayaan sebagian orang-orang terkaya dunia.

Hal tersebut dimuat dalam laporan Billionaires Insights Report 2020, yang diterbitkan bank Swiss UBS. Pandemi Covid-19 membuat 2.189 miliarder di dunia semakin kaya dengan total kekayaan gabungan mencapai 10,2 triliun dolar AS (Rp150.100 triliun).

Hingga Juli 2020, Asia-Pasifik mendominasi jumlah miliarder hingga 38 persen (831) orang super kaya yang tinggal di wilayah tersebut. Di mana total kekayaan mereka berjumlah 3,3 triliun dolar AS. Sementara di wilayah Amerika sebanyak 35 persen (762), dan di Eropa, Timur Tengah serta Afrika (EMEA) sebanyak 27 persen (596) miliarder.

Dilansir dari CNBC, Kamis (8/10/2020), temuan itu berdasarkan wawancara dan data dari 2.000 miliarder di 43 pasar terkemuka. Pada peluncuran laporan tersebut, Anurag Mahesh dari UBS Global Wealth Management mengatakan Asia-Pasifik mempertahankan posisi globalnya sebagai mesin pencetak kekayaan.

Di kawasan ini, China muncul sebagai pasar teratas dalam penciptaan kekayaan tertinggi dengan 415 miliarder, diikuti India (114), Hong Kong (65), Taiwan (40) dan Australia (39). Sementara di wilayah Amerika, AS mendominasi dengan 636 miliarder.

Diketahui, Asia-Pasifik adalah rumah bagi miliarder di bidang teknologi dan perawatan kesehatan tertinggi di dunia. Di mana jumlahnya mencapai 181 (8 persen) dari total populasi miliarder, dibandingkan dengan 153 (7 persen) di Amerika dan 88 (4 persen) di EMEA.

“Ini menarik, tetapi tidak mengherankan kekayaan di sektor teknologi dan perawatan kesehatan melonjak. Dalam dekade terakhir, kekayaan miliarder di sektor teknologi tumbuh 5,7 kali lipat, sementara kekayaan miliarder di sektor jasa keuangan tumbuh 2,3 kali lipat,” ujar Anuj Kagalwala, mitra dan pemimpin manajemen aset dan kekayaan di PwC Singapura, salah satu penulis pada penelitian itu.

Laporan itu juga menemukan 209 miliarder beramal dengan sumbangan 7,2 miliar dolar AS selama pandemi dari Maret-Juni 2020. Dari mereka, 175 (76 persen) adalah pendonor uang, sementara 24 (19 persen) menyumbang melalui manufaktur untuk memproduksi kebutuhan. Sepuluh dari mereka (5 persen) berkontribusi pada strategi jangka panjang seperti penemuan vaksin.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut