Daftar Harga Daging Ayam Ras di RI, Papua Barat Tertinggi
 
                 
                JAKARTA, iNews.id - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) memantau pergerakan harga ayam hidup di tingkat produsen dan harga daging ayam. Hal ini dilakukan dalam rangka deteksi dini gejolak harga.
Berdasarkan data harga pangan Badan Pangan Nasional, harga rata-rata nasional ayam ras di tingkat produsen per 16 Oktober 2022 sebesar Rp20.320/kg. Harga tertinggi tercatat Rp29.000/kg di Provinsi Kalimantan Selatan, dan harga terendah Rp16.250/kg di Provinsi Sumatera Selatan.
 
                                "Sementara, harga rata-rata nasional daging ayam ras berada di posisi Rp34.370/kg, dengan harga tertinggi Rp48.167/kg di Provinsi Papua Barat dan terendah Rp24.861/kg di provinsi Gorontalo," ujar Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo dalam keterangannya, Selasa (18/10/2022).
Per tanggal 5 Oktober 2022 lalu, Badan Pangan Nasional menerbitkan Peraturan Badan Pangan Nasional RI, Nomor 5 Tahun 2022 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen Komoditas Jagung, Telur Ayam Ras, dan Daging Ayam Ras.
 
                                        Dalam peraturan tersebut ditetapkan Harga Acuan Pembelian dan Penjualan (HAP) untuk komoditas daging ayam ras, dimana untuk tingkat produsen (dalam bentuk live bird) sebesar Rp21.000–Rp23.000/kg dan untuk tingkat konsumen (dalam bentuk karkas) Rp36.750/kg.
"Selain itu, juga ditetapkan HAP bibit Day Old Chicken (DOC) untuk tingkat konsumen sebesar Rp9.000–Rp11.000 per ekor dan Bibit Pullet/Ayam Remaja (17 minggu) sebesar Rp80.000/ekor," ucap Arief.
 
                                        Di samping itu, Arief menyebut, Badan Pangan Nasional terus menggenjot penyerapan live bird atau ayam hidup peternak mandiri mikro dan kecil oleh perusahaan integrator dan BUMN Pangan. Upaya ini salah satunya guna menjaga stabilisasi harga di pasaran.
"Sampai dengan pertengahan Oktober 2022, penyerapan live bird atau ayam hidup peternak mandiri mikro dan kecil oleh perusahaan integrator dan BUMN Pangan telah terealisasi sebanyak 160.000 ekor atau setara 267.000 kg. Angka penyerapan tersebut meningkat signifikan sejak aksi pertama pada September lalu," tuturnya.
Dia memaparkan, dari akumulasi penyerapan tersebut sekitar 5.000 ekor atau 10.000 kg ayam hidup diserap oleh PT Berdikari dan PT PPI yang merupakan member Holding BUMN Pangan.
"Sedangkan, 155.000 ekor atau 257.000 kg ayam hidup diserap oleh sembilan perusahaan integrator," ucapnya.
Editor: Aditya Pratama