Dapat Promosi Jabatan Cepat dalam Berkarier, Simak 5 Tips Ini
JAKARTA, iNews.id - Setiap pekerja pasti ingin bergerak ke jenjang jabatan berikutnya. Untuk itu, diperlukan sikap strategis untuk merebut promosi jabatan berikutnya.
Perusahaan penganalisis orang, Visier, menganalisis kumpulan data gabungan dari 3,5 juta karyawan dari 70 lebih perusahaan yang menggunakan layanannya untuk lebih memahami tenaga pekerjanya. Analisis ini mengungkap beberapa tren yang mengejutkan mengenai rahasia mendapatkan promosi.
Chief Strategy Officer Visier Dave Weisbeck mengatakan, mungkin ada lebih dari satu titik strategis untuk mendapatkan promosi. Berdasarkan identifikasi oleh hasil analisis perusahaan, titik strategis ini dapat mencocokkan usia, karier hingga timeline perekrutan perusahaan.
Menurut dia, terdapat beberapa kiat yang perlu dipertimbangkan jika menginginkan promosi jabatan di tahun ini, dikutip dari CNBC pada Minggu (2/9/2018).
1. Waktu Kemenangan Berikutnya
Weisbeck mengatakan, para manajer mungkin menghadapi kilas balik ketika mempertimbangkan siapa yang akan dipromosikan. Maksudnya, para manajer tersebut cenderung memerhatikan suatu peristiwa dan kemudian percaya bahwa peristiwa itu sering terjadi.
Menurut dia, orang-orang yang berkinerja baik sebelum dipertimbangkan untuk promosi akan lebih mungkin untuk naik jabatan. Ketimbang pekerja yang tampil baik hanya di bulan-bulan sebelum dipertimbangkan untuk promosi.
Meskipun semua pekerja harus berusaha untuk mendapatkan hasil yang maksimal secara berkala, pertimbangan kapan akan dipromosikan biasanya akan diumumkan perusahaan dan pastikan sebelum itu sudah dapat mengesankan atasan.
Berdasarkan data Visier menemukan bahwa pekerja berkinerja tinggi menerima empat kali promosi dibanding pekerja berkinerja rendah.
2. Pertimbangkan Musim
Pekerja di perusahaan Visier dianalisis mendapat lebih banyak promosi di musim panas daripada musim dingin. Tingkat yang menerima promosi sekitar 1 persen lebih tinggi selama musim panas daripada musim dingin.
"Tingkat pengunduran diri juga lebih tinggi selama musim panas," ujarnya, Minggu (2/9/2018).
Tren ini mungkin sebagian terkait dengan kalender fiskal. Pada musim gugur dan musim dingin, pengusaha biasanya lebih fokus pada peningkatan peluang bisnis pada akhir tahun.
"Karena semua penganggaran bersifat tahunan dan siklusnya dimulai dengan tahun baru, perubahan kompensasi mungkin terjadi pada awal tahun. Menyebarkan berita baik yang terkait dengan promosi berarti menargetkan pertengahan tahun, jadi musim panas," ucapnya.
3. Pertimbangkan Timeline Karir
Waktu yang paling memungkinkan untuk mendapatkan promosi adalah di tahun ketiga di sebuah perusahaan. Tawaran promosi akan menurun secara signifikan setelah 10 tahun di perusahaan.
Usia juga berperan dalam seberapa besar kemunkinan promosi. Pasalnya, pekerja dengan usia antara 25-30 tahun mendapat lebih banyak promosi daripada kelompok usia lainnya.
"Jika kamu ingin memaksimalkan potensi penghasilanmu, kamu harus memanfaatkan timeline itu," kata dia.
4. Jangan Terburu-buru
Generasi milenial biasanya melakukan kesalahan ini ketika baru memulai karier mereka, berganti pekerjaan lebih sering daripada generasi sebelumnya. Padahal, kesalahan ini dapat merusak prospek promosi mereka.
Dalam laporannya, Visier menemukan bahwa kaum milenial mengundurkan diri hampir dua kali lebih sering daripada non-milenial. Meninggalkan pekerjaan lebih awal dapat membuat pekerja tidak mendapatkan promosi dan mendapatkan posisi sebagai manajer.
5. Tahu Kapan Harus Pergi
Meskipun terlalu banyak berganti pekerjaan dapat merugikan pekerja, namun terlalu lama menunggu juga menjadi masalah. Potensi untuk mendapatkan promosi dapat menurun secara signifikan setelah 10 tahun di sebuah perusahaan.
"Jika kamu berada di sana kurang dari 12 bulan dan kamu berpikir 'Aku belum dipromosikan, jadi aku akan pindah ke padang rumput yang lebih hijau,' kamu melakukan tindakan merugikan diri sendiri. Tapi jika kamu sudah berada di sana selam empat tahun tanpa penyesuaian apa pun maka tetap di sana adalah hal yang merugikan," tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk