Data Tenaga Kerja Positif, Indeks Dow Jones Tembus 25.000
NEW YORK, iNews.id – Indeks Dow Jones Industrial Average menembus level 25.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah di awal perdagangan Kamis (4/1/2018) menyusul rilis data perbaikan tenaga kerja yang melebihi ekspektasi para analis.
Seperti dikutip dari CNBC, indeks yang berisikan 30 saham blue chip Amerika Serikat (AS) tersebut menanjak 153 poin yang mana sejumlah saham seperti American Express, J.P. Morgan Chase, dan Goldman Sachs naik lebih dari 2 persen.
“Indeks Dow yang naik hingga 25.000 merupakan ide yang liar tahun lalu. Dan meski secara simbolis ini penting, cerita sebenarnya bukan hanya soal angka, tapi kekuatan pendorong di balik kenaikan pasar,” kata Steve Claussen, Vice President Strategi Trade di E-Trade.
Indeks Dow menembus level 24.000 pertama kali pada 30 November 2017. Dengan demikian, indeks tersebut hanya butuh 35 hari perdagangan untuk menembus level baru 25.000. Persis, jumlah hari yang sama dibutuhkan Indeks Dow saat menanjak dari 20.000 ke 21.000 tahun lalu.
Sementara itu dua indeks lainnya di bursa Wall Street juga positif. Indeks S&P 500 naik 0,5 persen ditopang saham sektor keuangan yang naik 1,6 persen. Adapun Indeks Nasdaq Composite naik 0,3 persen. Sama seperti Dow, kedua indeks ini juga menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Lapangan kerja yang dihasilkan sektor swasta mencapai 250.000 pada bulan Desember seperti dilansir oleh ADP dan Moody’s Analytics sebelum bursa dibuka. Angka ini mengalahkan estimasi para ekonom yang disurvei oleh Reuters yang memperkirakan kenaikan lapangan pekerjaan sebanyak 190.000.
Imbal hasil atau yield surat utang AS juga naik setelah laporan tersebut dikeluarkan. Yield surat utang bertenor 10 tahun naik 2,48 persen sementara yang bertenor dua tahun juga naik 1,96 persen.
“Angka tersebut cukup solid dan hampir menyentuh rekor penciptaan lapangan kerja,” kata Peter Boockvar, chief investment officer di Bleakley Financial Group.
Pasar modal AS mengalami permulaan yang kokoh pada 2018. Pada penutupan perdagangan Rabu (3/1/2018), Indeks Nasdaq mencetak rekor kenaikan dua hari tertinggi sejak 2006. Dua indeks lainnya yaitu Dow Jones dan S&P juga terus mencetak rekor. Pada tahun lalu, ketiga indeks itu mencatatkan pertumbuhan setidaknya 19,4 persen.
“Para pesimis kehilangan banyak momentum tahun lalu. Saya pikir tahun ini kembali menjadi tahun yang luar biasa bagi saham,” ujar Marc Chaikin, CEO Chaikin Analyitics.
Dari berita korporasi, Walgreens Boots Alliance merilis laporan keuangan yang mana pendapatan mereka mengalahkan ekspektasi para analis. Sementara Tesla melaporkan jumlah penjualan mobil mereka turun sesuai perkiraan para analis.
Editor: Nanang Wijayanto