JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, akan direlokasi ke tanah milik Pelindo. Hal ini, terkait dengan insiden kebakaran yang terjadi pada 3 Maret 2023.
Dia menjelaskan, relokasi Depo Pertamina Plumpang ke tanah Pelindo akan mulai dibangun pada 2024. Proses pembangunan diperkirakan bakal memakan waktu hingga 2,5 tahun.
Pemerintah Indonesia Lanjutkan Negosiasi Tarif dengan AS Akhir November 2025
"Kilang akan pindah ke tanah Pelindo. Kita sudah koordinasi dengan Pelindo itu lahannya akan siap dibangun akhir 2024. Pembangunan memerlukan waktu 2-2,5 tahun, artinya masih ada waktu kurang lebih 3,5 tahun," kata Erick Thohir, dalam keterangan video yang diterima MNC Portal Indonesia, Senin (6/2/2023).
Selain itu, lanjutnya, Pertamina juga akan membuat Buffer Zone atau zona aman kurang lebih 50 meter di sekitar Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM). Katanya, tidak hanya yang berlokasi di Plumpang, melainkan juga di lokasi lainnya.
Warga Ceritakan Kronologi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
"Tidak hanya tentu di Plumpang, tapi ada di Balongan ataupun Semarang. Khususnya yang di Plumpang kurang lebih jaraknya 50 meter dari pagar. Tentu ini menjadi solusi bersama yang kita harap dukungan pemerintah daerah dan juga tentu masyarakat karena keamanan menjadi prioritas kita semua," ujar Erick Thohir.
Menteri BUMN pun berharap tindakan yang akan dilakukan terhadap TBBM Plumpang bisa menjadi percontohan bagi fasilitas vital nasional termasuk TBBM lain dan kilang-kilang Pertamina di tempat lain.
Selidiki Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Bareskrim Periksa 14 Saksi
"Ini akan menjadi proyek percontohan pertama, sebelum kita terapkan di kilang-kilang lain, bahkan termasuk juga pabrik pupuk dan smelter," ungkap Erick Thohir.
Dalam video itu, Erick juga memberikan apresiasi kepada PT Pertamina (Persero) dan juga PT Pertamina Patra Niaga yang bergerak cepat menangani dampak kebakaran yang melanda kawasan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang.
Gerak cepat tersebut penting demi menekan dampak yang lebih parah lagi, termasuk dalam menangani korban dan para pengungsi.
"Upaya tanggap darurat dalam menangani para pengungsi, mencari korban, dan merawat para korban luka menjadi krusial dalam setiap bencana. Saya apresiasi semua pihak yang telah membantu Pertamina dalam melewati masa - masa pasca insiden tersebut," ujar Erick.
Kemudian, dalam pertemuan tersebut, Erick juga menekankan perlunya rencana untuk mencegah insiden serupa terjadi kembali di masa mendatang.
Seperti diketahui bahwa akibat insiden yang terjadi di TBBM Plumpang pada 4 Maret 2023 tersebut telah menimbulkan banyak korban jiwa dan luka. Bahkan warga di dua rukun warga pun harus kehilangan rumahnya yang hangus terbakar.
Editor: Jeanny Aipassa
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku