Deretan 10 Orang Terkaya di Timur Tengah 2024, Nomor 1 Hartanya Tembus Rp253 Triliun
JAKARTA, iNews.id - Pendiri sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov menempati posisi orang terkaya di Timur Tengah tahun 2024. Kekayaannya diperkirakan menyentuh 15,5 miliar dolar AS atau setara Rp253,74 triliun.
Mengutip Forbes Middle East, kekayaan kolektif para miliarder Timur Tengah berjumlah 100,9 miliar dolar AS. Miliarder asal Arab Saudi dikeluarkan dari daftar global Forbes selama tujuh tahun berturut-turut.
Miliarder Mesir, Nassef Sawiris masih menjadi orang Arab terkaya di dunia dan peringkat kedua di Timur Tengah setelah Durov, dengan kekayaan bersih 8,8 miliar dolar AS atau setara Rp144,06 triliun. Kekayaannya meningkat sebesar 1,4 miliar dolar AS dibandingkan tahun 2023, dengan salah satu asetnya yang paling berharga adalah hampir 6 persen saham produsen pakaian olahraga Adidas.
Selain itu, dia juga menjalankan produsen pupuk nitrogen terbesar di dunia, OCI yang memiliki pabrik di Texas dan Iowa.
Sementara, Uni Emirat Arab (UEA) merupakan rumah bagi miliarder tertinggi dalam daftar serta kekayaan kumulatif, dengan total kekayaan bersih 55,1 miliar dolar AS. Tujuh dari miliarder yang tinggal di UEA merupakan warga negara India.
Dua pendatang baru yang merupakan warga negara India bergabung dengan kelompok miliarder Timur Tengah 2024. Satu-satunya miliarder perempuan di Timur Tengah, Renuka Jagtiani, yang memimpin raksasa ritel Landmark Group, memiliki kekayaan bersih sebesar 4,8 miliar dolar AS atau setara Rp78,57 triliun. Sementara itu, maestro real estate Kabir Mulchandani, pemilik FIVE Holdings, memiliki kekayaan 2 miliar dolar AS atau setara Rp32,74 triliun.
Berikut deretan 10 orang terkaya di Timur Tengah menurut data Forbes Middle East:
Kekayaan bersih Pavel Durov mencapai 15,5 miliar dolar AS atau setara Rp253,74 triliun. Pendiri sekaligus pemilik aplikasi Telegram ini meninggalkan Rusia setelah dia menolak bekerja sama dengan Dinas Rahasia Rusia dan memberikan data terenkripsi dari pengguna jejaring sosial pertamanya.
Pria berusia 39 tahun itu pindah sekaligus memboyong Telegram ke Dubai, UEA, pada tahun 2017. Sejak perang Ukraina dimulai, Telegram telah menjadi sumber informasi penting, dan juga banyak disinformasi terkait konflik tersebut.
Nassef Sawiris memiliki kekayaan bersih 8,8 miliar dolar AS atau setara Rp144,06 triliun. Pria berkebangsaan Mesir ini merupakan seorang investor dan keturunan keluarga terkaya di Mesir.
Pada bulan Desember 2020, dia mengakuisisi 5 persen saham di perusahaan Madison Square Garden Sports yang terdaftar di New York, pemilik tim NBA Knicks dan NHL Rangers. Selain itu, Sawiris bekerja sama dengan Wes Edens dari Fortress Investment Group untuk membeli Aston Villa FC yang berlaga Liga Premier.
Pria berkebangsaan India yang tinggal di UEA ini memiliki kekayaan bersih 7,6 miliar dolar AS atau setara Rp124,41 triliun. Raja ritel Timur Tengah ini memimpin LuLu Group International yang memiliki 256 hipermarket dan mal di Teluk dan di tempat lainnya.
Yusuff Ali berasal dari sebuah desa di negara bagian Kerala di India selatan. Dia berangkat ke Abu Dhabi pada tahun 1973 untuk bergabung dengan bisnis distribusi kecil milik pamannya. Adapun, aset lain yang dimilikinya termasuk Waldorf Astoria di Skotlandia dan Great Scotland Yard Hotel.
Husain Sajwani memiliki kekayaan bersih 5,1 miliar dolar AS atau setara Rp83,49 triliun. Sajwani merupakan Ketua pengembang real estate mewah yang berbasis di Dubai, Damac Properties, yang didirikan pada tahun 2002.
Sajwani memulai bisnisnya di bisnis jasa makanan, dengan melayani raksasa militer dan konstruksi AS, Bechtel. Pada tahun 2001, setelah Dubai mengizinkan orang asing memiliki properti, dia beralih ke real estate dan menjual unit di bangunan tempat tinggal dalam waktu kurang dari enam bulan.
Renuka Jagtiani memiliki kekayaan bersih 4,8 miliar dolar AS atau setara Rp78,57 triliun. Dia merupakan ketua raksasa ritel Timur Tengah, Landmark Group. Perusahaan yang didirikan pada 1973 ini memiliki 2.200 toko yang tersebar di 24 negara di Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara. Sebagai pimpinan perusahaan,
Joy Alukkas memiliki kekayaan bersih 4,4 miliar dolar AS atau setara Rp72 triliun. Dia merupakan putra seorang pemilik toko perhiasan dan putus sekolah yang kemudian meluncurkan merek Joyalukkas miliknya sendiri, yang kini memiliki 100 gerai yang tersebar di India dan 60 gerai di luar negeri. Selain itu, dia juga memiliki bisnis yang meliputi penukaran uang, mal, dan real estate.
Abdulla Al Ghurair memiliki kekayaan bersih 3,9 miliar dolar AS atau setara Rp63,84 triliun. Dia mendirikan Mashreqbank di UEA pada tahun 1967 dan pernah menjabat sebagai ketua hingga mundur pada Oktober 2019. Adapun, perusahaan induknya memiliki kepentingan di bidang makanan, konstruksi, dan real estate.
Naguib Sawiris memiliki kekayaan bersih 3,8 miliar dolar AS atau setara Rp62,20 triliun Naguib merupakan keturunan keluarga terkaya di Mesir dan saudaranya Nassef, juga seorang miliarder.
Dia membangun kekayaan di bidang telekomunikasi dengan menjual Orascom Telecom pada tahun 2011 ke perusahaan telekomunikasi Rusia VimpelCom (sekarang Veon). Selain itu, dia juga mengembangkan resor mewah bernama Silversands di Pulau Karibia Grenada.
Pria asal India ini merupakan pendiri dan ketua Burjeel Holdings, jaringan rumah sakit, klinik, dan apotek di Timur Tengah. Dia memiliki kekayaan bersih 3,5 miliar dolar AS atau setara Rp57,29 triliun.
Dia bermigrasi ke Timur Tengah setelah menyelesaikan studi kedokterannya dan bekerja sebagai ahli radiologi di rumah sakit setempat. Vayalil memulai bisnis dengan satu rumah sakit di Abu Dhabi pada tahun 2007. Burjeel sekarang memiliki 16 rumah sakit dan 24 pusat kesehatan.
Kekayaan bersih pemilik konglomerat Al Futtaim Group tersebut mencapai 3,3 miliar dolar AS atau setara Rp54,02 triliun. Pada tahun 1955, grup ini menjadi distributor eksklusif Toyota di UEA, dan masih memiliki distribusi hingga saat ini.
Al Futtaim juga memiliki lisensi untuk mengoperasikan Hertz, Ikea, Toys (R) Us, dan Marks and Spencer di UEA. Pengecer tersebut berlabuh di mal-malnya, yang meliputi Dubai Festival City, Dubai Festival Plaza, Doha Festival City, dan Cairo Festival City.
Editor: Aditya Pratama