Deretan Anak Muda Terkaya China, Mayoritas Berkat Bisnis Teknologi
BEIJING, iNews.id - China memiliki 60 miliarder dengan usia di bawah 40 tahun pada 2020, menurut The Hurun Research Institute dalam laporan peringkat orang terkaya di China. Kekayaan gabungan mereka lebih dari 223 miliar dolar AS (Rp3.200 triliun), bahkan ketika dunia mengalami krisis ekonomi akibat Covid-19.
Dari mereka, 14 di antaranya baru menjadi miliarder untuk pertama kalinya tahun ini, ketika pasar teknologi mengalami lonjakan. China sekarang memiliki total 878 miliarder dengan kekayaan gabungan 4 triliun (Rp58.700 triliun). Satu dekade lalu pada 2010 negara itu hanya memiliki 189 miliarder.
“Dunia belum pernah mencatat kekayaan sebanyak ini tercipta hanya dalam satu tahun, jauh lebih baik dari yang diperkirakan. Meskipun Covid-19, mereka telah meningkat ke level rekor,” ujar Chairman The Hurun Research Institute, Rupert Hoogewerf dikutip dari CNBC Rabu (28/10/2020).
Berikut deretan miliarder terkaya di China yang berusia di bawah 40 tahun.
1. Huiyan Yang (39 tahun)
Kekayaan bersih Huiyan Yang berkisar 33,1 miliar dolar AS, dia juga dianggap sebagai wanita terkaya di Asia. Dia adalah pemegang saham mayoritas Country Garden, perusahaan pengembang properti yang didirikan oleh sang ayah, Guoqiang Yang. Kekayaannya melonjak 29 persen setahun terakhir. Dia berada di urutan keenam orang terkaya di China secara keseluruhan.
2. Zetian Zhang (27 tahun)
Zetian Zhang memiliki kekayaan bersih sekitar 23,5 miliar dolar AS. Zhang dan suaminya Qiangdong Liu semakin kaya besar berkat perusahaan e-commerce JD.com. Zhang adalah seorang investor yang juga menjabat sebagai kepala penasihat mode bisnis mewah JD. Pada usia 24 tahun, dia menjadi miliarder wanita termuda di China setelah menikah dengan Liu pada 2015.
3. Hao Yan (34 tahun)
Kekayaan bersih Hao Yan sekitar 21,3 miliar dolar AS. Dia adalah ketua dari perusahaan konstruksi yang bermarkas di Xinjiang, Pacific Construction Group, perusahaan yang didirikan oleh ayahnya, CEO JieHe Yan pada 1986.
4. Yiming Zhang (37)
Kekayaan CEO ByteDance pemilik aplikasi TikTok ini sekitar 16,2 miliar dolar AS. Platform yang didirikannya menjadi terkenal bahkan melampaui Instagram di AS setelah Snap. Namun, pertumbuhannya yang cepat juga tengah dikaitkan dengan masalah keamanan nasional di sana.
5. Bangxin Zhang (39 tahun)
Bangxin Zhang memiliki kekayaan bersih 14 miliar dolar AS. Dia adalah pendiri dan ketua bisnis bimbingan belajar TAL Education. Didirikan pada 2003, perusahaan ini go public di Bursa Efek New York pada 2010, dan tumbuh pesat karena maraknya pembelajaran jarak jauh akibat Covid-19.
6. Gang Zhang (39 tahun)
Kekayaan bersih Gang Zhang sekitar 8,8 miliar dolar AS. Kekayaannya bersumber dari perusahaan aluminium Xinfalyudian, yang telah meningkatkan jumlah hartanya 100 persen pada tahun lalu. Posisinya melonjak 32 peringkat dalam daftar orang kaya China secara keseluruhan.
7. Xiaosong Wang (33 tahun)
Xiaosong Wang dengan kekayan bersih 6,4 miliar dolar AS, adalah ketua dan presiden perusahaan real estate Seazen. Wang berbagi kekayaan dengan ayahnya, Zhenhu yang dia gantikan pada 2019 menyusul tuduhan pelecehan seksual.
8. Qun Wu (32 tahun)
Kekayaan bersih Qun Wu sekitar 5,3 miliar dolar AS. Dia adalah putra Guangming Wu, pendiri dan ketua pembuat peralatan medis Yuwell. Secara bersamaan, kekayaan mereka tercatat naik 50 persen dari tahun lalu.
9. Gang Ye (39 tahun)
Gang Ye dengan kekayaan bersih 4,9 miliar dolar AS baru menjadi miliarder tahun ini. Dia meraup kekayaan di Singapura sebagai pendiri perusahaan internet Sea, pengembang di balik aplikasi game populer seperti Free Fire. Sea untung banyak berkat lonjakan game di tengah pandemi corona, menjadi saham perusahaan besar berkinerja terbaik di dunia pada Agustus.
10. Hua Su (38 tahun)
Kekayaan bersih Hua Su sekitar 3,8 miliar dolar AS. Dia mendirikan Kuaishou sebagai aplikasi pembuat GIF pada 2011, lalu mengubahnya menjadi platform berbagi video yang populer di China. Sebelum mendirikan perusahaan, dia bekerja sebagai programmer di Google dan mesin pencari internet China Baidu.
Editor: Ranto Rajagukguk