Deretan Pengusaha Sukses yang Dulunya Prajurit TNI, Bisnis Tambang hingga Bus
JAKARTA, iNews.id - Beberapa pengusaha sukses di Indonesia, ternyata dulunya ada yang pernah menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Mereka terjun ke dunia bisnis setelah pensiun.
Ternyata, usaha yang dijalani membawa kesuksesan. Adapun bidang bisnis yang dipilih, ada yang pertambangan, pengolahan kertas hingga transportasi.
Berikut deretan pengusaha sukses yang dulunya prajurit TNI, dikutip dari berbagai sumber:
Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan memiliki karier cemerlang di dunia militer. Dia dikenal sebagai prajurit hebat di Kopassus sebelum menjabat di pemerintah.
Di pemerintahan, dia pernah menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada era Presiden Abdurrahman Wahid. Dan saat ini, dia dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves).
Tak hanya hebat di militer dan pemerintah, Luhut juga sukes menjadi pengusaha. Saat memasuki masa pensiun pada 2004, Luhut mulai merintis bisnis di bidang energi dan pertambangan dengan mendirikan PT Toba Sejahtra Group.
Toba Sejahtra yang bergerak di sektor pertambangan batu bara, memiliki beberapa anak usaha yang bergerak di sektor minyak dan gas, perkebunan, dan kelistrikan. Pada 6 Juli 2012, Toba Bara mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode TOBA.
TOBA saat IPO menawarkan sebanyak 210.681.000 saham atau 10,5 persen dari jumlah modal disetor, dengan harga perdana saham sebesar Rp1.900 per lembar saham. Dana hasil IPO mencapai Rp400,29 miliar.
Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto juga dikenal sebagai prajurit yang hebat saat masih aktif. Dia saat ini menjabat Menteri Pertahanan (Menhan).
Tak hanya cakap di dunia militer dan politik, anak begawan ekonomi Soemitro ini juga memahami dunia ekonomi. Tak heran selepas pensiun dari militer, dia yang sempat meninggalkan Indonesia dan menetap di Yordania dan Jerman memilih menjalankan bisnis bersama dengan adiknya yang seorang pengusaha, Hasyim Djojohadikusumo.
Dia memiliki perusahaan kertas, yakni PT Kertas Nusantara yang memiliki luas area industri 223.500 hektare. Selain itu, dia juga memiliki beberapa perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, kehutanan, pertambangan batu bara, dan penangkapan ikan.
Mantan Panglima TNI dari matra udara ini menjabat dari 13 Februari 2006 hingga 28 Desember 2007. Djoko juga pernah menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada 2009.
Sebelum menjabat menteri, Djoko pernah menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Adaro. Dia juga pernah menjadi menjabat sebagai Presiden Komisaris dan Komisaris Independen PT Chandra Asri Petrochemical.
Haryanto adalah pemilik Perusahaan Otobus (PO) Haryanto. Sebelum menjadi pengusaha bus AKAP, dia prajurit TNI AD dan kerja sampinganya sebagai sopir angkot.
Kopral Kepala (Purn) H Haryanto ini memilih pensiun sebagai TNI AD di Batalyon Artileri Pertahanan Udara RIngan 1/Kostrad, Tangerang, Banten, dan mendirikan bisnisnya pada 2020.
Saat ini PO Haryanto memiliki 250 armada bus, dengan 2.000 karyawan. Trayek PO Haryanto berkembang dari Jakarta hingga Madura dan masuk dalam 10 besar perusahaan otobus terbesar di Indonesia.
Editor: Jujuk Ernawati