Deretan Wanita Sukses Jadi CEO di Dunia, Siapa Saja?
JAKARTA, iNews.id - Terdapat berbagai wanita sukses jadi CEO di dunia. Tak hanya laki-laki, cukup banyak wanita yang berhasil menduduki posisi di sejumlah perusahaan ternama.
Setidaknya keinginan perempuan menuntut kesetaraan gender mulai membuahkan hasil. Pasalnya, beberapa wanita berhasil menjadi pimpinan perusahaan.
Berawal ketika menyewakan garasinya kepada dua mahasiswa Stanford yang sedang mengembangkan perusahaan Google Inc, yaitu Larry Page dan Sergey Bin, Susan Diane Wojcicki berhasil menjadi CEO dari salah satu perusahaan situs web terbesar di dunia.
Wojcicki mengawali kariernya sebagai Manajer Pemasaran Google. Kesuksesan besar pertamanya setelah berhasil mengembangkan AdWords, iklan teks yang dapat diklik di halaman pencarian google. Dia kemudian pindah ke YouTube pada tahun 2014 dan menjadi CEO perusahaan pada akhir tahun.
Perempuan yang memiliki kekayaan bersih sekitar 765 juta dolar AS ini menerapkan gaya kepemimpinan inovatif dan demokratis. Ini menunjukkan kepercayaan besar yang Wojcicki miliki dan mendorong kolaborasi di antara anggota timnya.
Melanie Perkins baru berusia 19 tahun ketika pertama kali mendapatkan ide untuk mengembangkan Canva. Semua bermula ketika Perkins mengajar program desain kepada rekan-rekannya di universitas, Dia menyadari bahwa sebagian besar program desain mahal, rumit, dan tidak dapat diakses. Untuk itu, dia membuat konsep desain masa depan yang sederhana, virtual, dan kolaboratif.
Bersama dengan kekasihnya Cliff Obrecht, Perkins mulai mengembangkan Canva. Namun prosesnya bahkan lebih sulit, di mana dia mendapatkan investor pertamanya setelah mendapatkan lebih dari seratus penolakan.
Perempuan dengan total kekayaan 3,6 miliar dolar AS ini secara konsisten melakukan upaya untuk menghilangkan ketidaksetaraan gender yang sangat identik dengan industri teknologi. Perkins melakukannya dengan menghilangkan bias dalam keputusan perekrutan di Canva. Canva saat ini memiliki 41 persen persen representasi perempuan, jauh lebih tinggi dari rata-rata yakni 28 persen.
Lynsi Snyder merupakan wanita yang meneruskan perusahaan warisan keluarganya, yakni In-N-Out Burger. Perempuan yang masuk ke daftar 400 orang terkaya di dunia versi Forbes ini menerapkan metode yang berbeda dalam mengembangkan In-N-Out Burger.
Berbeda dengan kompetitornya McDonald atau Burger King yang memiliki lebih dari 80 menu, In-N-Out Burger hanya menyediakan kurang dari 15 menu.
Konsistensi membuatnya memiliki banyak penggemar ternama, seperti koki ternama dunia Gordon Ramsay, David Chang, dan Thomas Keller.
Perempuan yang memiliki total kekayaan 4,2 miliar dolar AS ini mengambil posisi puncak sebagai CEO pada tahun 2010 dan sejak itu telah memperluas jumlah lokasi In-N-Out di lebih dari 80 lokasi.
Mary Barra merupakan CEO wanita pertama di dunia otomotif. Perempuan dengan total kekayaan sekitar 170 juta dolar AS pada 2021 ini berhasil membimbing perusahaan melalui masa-masa tergelapnya.
Dia memulai kariernya sebagai inspektor General Motors (GM) yang tugasnya adalah memeriksa panel spakbor dan memeriksa kap mesin. Setelah lulus dari bangku perkuliahan, Barra dipercaya untuk mengemban posisi yang lebih tinggi, seperti posisi teknik dan administrasi di GM.
Pada tahun 2009, dia telah memegang tiga posisi eksekutif termasuk vice president of global manufacturing engineering, vice president of global human resources, and vice president of global purchasing and supply chain.
Apa yang memungkinkan Barra mencapai kesuksesan korporat dan kewirausahaan di GM adalah kemampuannya untuk berkomunikasi dengan baik dengan rekan kerja dan kolega.
Whitney Wolfe Herd berusia 20 tahun ketika mengembangkan aplikasi kencan Tinder. Namun kemudian pada tahun 2014, dia meninggalkan perusahaan. Kemudian, dia mengembangkan aplikasi kencannya sendiri bersama Miliarder Rusia dan pendiri Badoo, Andrey Andreev.
Awalnya dia bermaksud untuk menjadikan aplikasi Bumble sebagai aplikasi pertemanan untuk wanita, bukan aplikasi kencan. Namun, setelah mendengar nasihat dari Andreev, Herd setuju untuk menjadikan Bumble sebagai aplikasi kencan.
Konsep Bumble berbeda dengan semua aplikasi kencan lain, seperti Tinder, Match, OKCupid, Plenty Of Fish, dan Coffee Meets Bagel. Di Bumble, para wanita memegang kendali.
Wanita yang memiliki total kekayaan 740 juta dolar AS ini sukses mendirikan Bumble dan menjadikannya sebagai aplikasi dengan 12,3 juta pengguna aktif per bulannya.
Itu tadi ulasan wanita sukses jadi CEO di dunia. Semoga kisahnya menginspirasi Anda.
Editor: Aditya Pratama