Direksi Dikurangi Separuh, Bos Pertamina: Kita Susah Gerak kalau Terlalu Besar
JAKARTA, iNews.id - Jajaran direksi PT Pertamina (Persero) dikurangi hingga separuh. Jumlah direktur Pertamina kini tinggal enam sudah termasuk direktur utama.
Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina menjelaskan, pengurangan jumlah direksi sesuai dengan rencana jangka panjang perusahaan sebagai induk BUMN migas. Lima direktur yang ada saat ini akan bertugas pada masing-masing subholding Pertamina.
“Kan susah juga kita mau gerak kalau badan persero besar begitu, pengecilan jumlah direksi malah untuk lompatan kemajuan," ujarnya, Senin (15/6/2020).
Dia mengatakan, subholding Pertamina masuk dalam peta jalan (roadmap) holding BUMN migas. Dengan kata lain, perombakan direksi tidak direncanakan mendadak akibat pandemi Covid-19.
"Subholding ini bukan agenda dadakan, kan sudah sejak akhir 2016 Kementerian BUMN selesai menyusun program restrukturisasi, waktu itu sudah sampai ke Komisi VI DPR. Kemudian dilanjutkan dengan penyusunan Buku Putih bersama Kementerian Keuangan,” tuturnya.
Pada 2018, kata Nicke, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjadi subholding pertama Pertamina. Beberapa waktu yang lalu, subholding baru muncul yang bergerak di bidang hulu migas. Setiap direktur akan membawahi satu subholding.
"Jadi cerita bersambung ini, jadi bukan tiba-tiba ya, takutnya ada yang salah paham mengenai ini, pandemi Covid-19 hanya mempercepat kelahirannya saja, karena kelahiran sudah direncanakan jauh-jauh hari,” tuturnya.
Mantan direktur PLN tersebut menambahkan, Pertamina diberikan target menjadi perusahaan teratas dalam daftar Top 500 Fortune Global dari posisi saat ini 175. Dia mengatakan, valuasi Pertamina perlu ditingkatkan menjadi 100 miliar dolar AS untuk mencapai target tersebut.
“Kalau kita ingin masuk ke jajaran itu artinya kita pun harus melakukan cara-cara yang dilakukan oleh global company lainnya, seperti akuisisi, IPO, inorganic growth strategies, itu sebagai best practice yang harus dilakukan,” kata Nicke.
Editor: Rahmat Fiansyah