Dirut INKA Klaim 50 Persen Komponen untuk KRL Baru Bisa Diproduksi di Dalam Negeri
JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama (Dirut) PT Industri Kereta Api atau INKA, Eko Purwanto, mengklaim sekitar 50 persen komponen untuk membuat KRL baru bisa diproduksi di dalam negeri.
Menurut dia, body kereta dan komponen mekanik lainnya saat ini bisa diperoleh dari produksi dalam negeri. Dengan demikian, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk memproduksi kereta baru berkisar antara 45 persen hingga 50 persen. Sedangkan untuk hal-hal seperti instalasi software memang tidak bisa dipungkiri bahwa masih membutuhkan impor.
"Desain teknologi sudah oke dengan KCI, teknologi yang terbaru, itu nanti kualitasnya bagus, kalau carbody ada disini TKDN bisa 45 persen hingga 50 persen karena carbody kita kerjakan disini," kata Eko saat ditemui usai Raker bersama Komisi VI DPR RI, Senin (27/3/2023).
Saat ini, lanjutnya, belum semua komponen bisa didapatkan dari dalam negeri. Beberapa masih diperlukan impor, terutama dari sisi instalasi software untuk rangkaian kereta tersebut.
Adapun pesanan PT KCI, hingga tahun 2025 mendatang sudau di order sebanyak 16 trainset. Targetnya rangkaian kereta berpenggerak itu bisa rampung pada tahun 2025 mendatang.
"Beberapa memang kita masih melakukan impor, seperti whelshet, terutama terkait software, kalau mekanik kita sudah banyak yang di dalam negeri, teknologi electricalnya, softwarenya," ungkap Eko.
Sebelumnya pemerintah terutama Kementerian Perindustrian hingga Kementerian Perdagangan belum memberikan izin untuk PT KCI melakukan importasi rangkaian KRL bekas dari Jepang. Sebab pemerintah mendorong PT KCI untuk membeli produk dalam negeri seperti yang di produksi oleh PT INKA.
"Kereta baru untuk tahun 2025 sudah dipersiapkan, karena fasilitas untuk produksi juga kami siapkan, mudah-mudahan ini lancar bisa kami deliver seusai perkiraan kami di tahun 2025," tutur Eko.
Editor: Jeanny Aipassa