Ditanya Penyelesaian Utang Triliunan Rupiah, Begini Jawaban Bos Garuda
JAKARTA, iNews.id - PT Garuda Indonesia mengalami krisis berat. Perusahaan memiliki utang sekitar Rp70 triliun.
Bahkan, maskapai pelat merah ini harus menanggung tambahan utang sampai 100 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,43 triliun per bulan karena pendapatan yang diterima tidak sebanding dengan beban biaya yang dikeluarkan. Untuk menyelamatkan kondisi keuangan Garuda, sejumlah opsi masih dikaji.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, manajemen dan pemegang saham masih memilih opsi yang tepat untuk penyelamatan BUMN penerbangan. Menurutnya, proses penyelesaian utang tersebut masih dalam proses.
"Kita masih dalam proses," kata Irfan saat dihubungi di Jakarta, Minggu (6/6/2021).
Sebelumnya, Kementerian BUMN selaku pemegang saham perusahaan menargetkan bisa merestrukturiasi utang Garuda sebesar 1,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp21,4 triliun.