Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hypernet dan Huawei Jalin Kerja Sama untuk Perkuat Infrastruktur Digital UKM
Advertisement . Scroll to see content

Dituduh Berafiliasi dengan Ormas, Dirut JNE: Kami Hanya Ingin Berbisnis dan Bantu UKM

Rabu, 16 Desember 2020 - 16:34:00 WIB
Dituduh Berafiliasi dengan Ormas, Dirut JNE: Kami Hanya Ingin Berbisnis dan Bantu UKM
Direktur Utama (Dirut) JNE Mohammad Feriadi menerangkan pihaknya hanya ingin membantu UKM dan masyarakat untuk pendistribusian barang. (Foto: Taufik Fajar)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT TIKI Jalur Eka Nugraha (JNE) memberikan penjelasan soal pemberitaan afiliasi dengan ormas tertentu yang ramai di media sosial. Direktur Utama (Dirut) JNE Mohammad Feriadi menegaskan perusahaannya adalah organisasi yang netral tidak berafiliasi kepada organisasi  atau kelompok apapun.

"JNE juga tidak ingin masuk ke isu yang berbau sara. Kami (JNE) hanya ingin berbisnis," ujarnya, dalam konferensi pers  di Jakarta Utara, Rabu (16/12/2020).

Dia menerangkan pihaknya hanya ingin membantu UKM dan masyarakat untuk pendistribusian barang. JNE bisa membantu yatim piatu, tuna netra, para janda, fakir  miskin dan kaum duafa. "Kami (JNE) dalam berbisnis perlu dicatat hanya ingin keberkahan," katanya.

Sebelumnya, pengacara Hotman Paris Hutapea memberikan penjelasan soal JNE atas pemberitaan afiliasi dengan ormas tertentu yang ramai di media sosial.

"Saya ringkaskan dulu, satu, apakah benar JNE itu mendanai teroris? Itu yang tertulis di akun-akun media sosial (medsos). Apakah benar JNE itu mendanai teroris? Apakah seorang direktur keuangan JNE yang beragama Kristen, orang Chinese seperti Pak Chandra ini mau membiayai teroris? direktur keuangan lho, maka bukan abal-abal," ujarnya dalam konferensi pers.

Kemudian, lanjut dia, poin kedua yang dibahas dalam hak jawab adalah mengenai tuduhan bahwa JNE terafiliasi dengan ormas tertentu yang sekarang menjadi sorotan.

"Lalu, ketiga apakah tokoh organisasi tertentu, agama tertentu, maupun tokoh agama tertentu bernama Haikal Hassan maupun Hanny Kristianto ada kepemilikan saham atau kepengurusan di JNE? Apa kaitannya?," kata Hotman.

Keempat, lanjut dia, pihaknya akan memberi klarifikasi mengenai apakah benar bisnis JNE menurun karena gosip yang mendera. Dia juga mengancam orang-orang yang masih saja memfitnah JNE.

"Satu lagi kita akan somasi orang-orang yang masih berusaha membuat fitnah tidak benar. Dan, bila perlu melaporkan pidana. Itu 5 poin hari ini," ujarnya.

Seperti diketahui, seruan boikot JNE sempat menjadi trending topic di Twitter pada Sabtu (12/12/2020) lalu. Netizen ramai-ramai menyerukan gerakan untuk berhenti menggunakan jasa JNE. 

Seruan tersebut bermula dari postingan ucapan ulang tahun yang ke-30 untuk JNE dari Sekjen HRS Center, Ustaz Haikal Hassan Baras. Hal tersebut berbuntut panjang, hingga muncul dugaan bahwa JNE berafiliasi dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) tertentu. 

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut