Diumumkan April 2023, KAI Usul Tarif Dasar LRT Jabodebek Rp12.000-Rp15.000
JAKARTA, iNews.id - LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada Juli 2023. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian berapa tarif yang akan dibebankan kepada masyarakat.
Pasalnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI masih menunggu kepastian penetapan tarif dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Manager Public Relation LRT Jabodebek, Kuswardojo menyampaikan, pihaknya telah mengusulkan tarif dasar LRT Jabodebek sebesar Rp12.000-Rp15.000.
"Sampai saat ini masih di Kemenhub. Kami usulkan Rp12.000-Rp15.000 per keberangkatan. Dan akan ada progresif tarif juga 3-5 km. Nanti kembali ke Kemenhub. Kemungkinan akan disampaikan Kemenhub di bulan April," ujar Kuswardojo di Depo LRT Jabodebek, Jati Mulya, Bekasi, Selasa (17/1/2023).
Dia menambahkan, usulan tarif tersebut belum berdasarkan perhitungan subsidi yang akan diberikan oleh pemerintah.
"Kami belum tahu subsidinya berapa, karena untuk tarifnya pun kita belum dapat. Skemanya pasti akan dapat subsidi pemerintah. Yang diusulkan tadi belum ada (Subsidi)," tuturnya.
Sementara itu, untuk sistem pembayarannya, Kuswardojo menjelaskan, pihaknya saat ini tengah mengupayakan adanya sistem pembayaran yang terintegrasi dengan layanan transportasi DKI Jakarta.
"Kami sekarang sedang berupaya agar pembayaran LRT Jabodebek ini bisa mencakup atau mengintegrasikan dengan seluruh moda pembayaran dengan yang ada di Jakarta ya. Termasuk penggunaan kartu uang elektronik yang dikeluarkan oleh teman-teman dari perbankan," ucapnya.
Adapun, LRT Jabodebek akan melayani masyarakat mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 23.27 WIB setiap harinya. Untuk headway atau waktu tunggunya akan berkisar di antara 4-8 menit.
Nantinya LRT Jabodebek rata-rata akan melayani sebanyak 434 perjalanan KA setiap harinya dengan target awal pengguna jasa sebanyak 137.000 setiap harinya.
LRT Jabodebek akan melayani masyarakat dengan menghadirkan 18 stasiun. Stasiun-stasiun tersebut terintegrasi dengan moda transportasi lain sehingga memudahkan masyarakat bermobilisasi.
Editor: Aditya Pratama