Dorong Perusahaan Parekraf IPO, Kemenparekraf dan BEI Gelar Bincang Pasar Modal
JAKARTA, iNews.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengelar kegiatan Bincang Pasar Modal. Tujuan acara ini untuk memperkenalkan dan memberi inspirasi kepada perusahaan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) tentang pasar modal khususnya skema Initial Public Offering (IPO).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno pada awal tahun ini berharap semakin banyak perusahaan Indonesia masuk ke BEI di 2023, sehingga akan lebih berdampak positif bagi perekonomian Indonesia, kesejahteraan masyarakat meningkat, lapangan pekerjaan semakin meningkat
Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor ritel pasar modal per Desember 2022 mencapai 10,31 juta investor. Jumlah ini naik 37,68 persen dibandingkan akhir Desember 2021 sebanyak 7,48 juta investor.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Rizky Handayani mengatakan, capaian tersebut merupakan sebuah potensi dan peluang besar bagi perusahaan parekraf untuk mendapatkan investor mengingat masalah terbesar dalam pengembangan usaha parekraf adalah pembiayaan. Dia juga menyampaikan bahwa adanya papan akselerasi dalam BEI merupakan langkah yang perlu diapresiasi karena membuka peluang bagi usaha menengah, kecil, dan besar untuk mendapatkan pendanaan melalui skema IPO.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun menjelaskan, program akses pembiayaan yang diklasifikasi dari besaran dana yang dibutuhkan. Seperti usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan kebutuhan dana di bawah Rp500 juta diarahkan untuk mengakses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR), UMKM dengan kebutuhan danah Rp500 juta hingga Rp10 miliar diarahkan dalam pembiayaan melalui security crowd funding (SCF), sedangkan untuk untuk usaha menengah besar diarahkan mengikuti program KreatIPO.