DPR Tanya Akses Transportasi ke IKN Naik Apa, Kepala Bappenas: Naik Batik atau Garuda

JAKARTA, iNews.id - Anggota DPR RI mempertanyakan bagaimana akses transportasi menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara jika tahun 2024 mencapai target fungsional. Pertanyaan itu disampaikan kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa.

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Achmad Hatari mengatakan, pertanyaan tersebut juga banyak diajukan masyarakat terutama yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Ia pun ingin mendapatkan jawaban terkait hal itu.

Baca Juga

Integrasi Stasiun Karet dan BNI City Ditargetkan Rampung Sebelum Nataru

"Kalau dia (pembangunan IKN) mencapai target fungsional 2024, bagaimana kita ke sana? Bagi yang tidak punya transportasi kendaraan, apa mereka sewa taksi, dan ini sampai ke telinga kita Pak," kata Hatari dalam rapat kerja Komisi XI dengan Menteri PPN/Bappenas, dikutip Jumat (1/9/2023).

"Beberapa hari yang lalu, pernah digaungkan oleh publik, kalau dia (IKN) jadi, bagaimana kita ke sana, dengan apa kita ke sana?" sambung dia.

Baca Juga

ASDP Siap Berkontribusi Kembangkan Angkutan Penyebrangan di IKN Nusantara

Merespons hal itu, Suharso mengajak Komisi XI DPR RI untuk berkunjung ke Titik Nol IKN Nusantara. Menurut dia, biasanya ia ke IKN dengan menggunakan pesawat Batik Air atau Garuda Indonesia.

Baca Juga

Ada IKN Nusantara, Pangkalan TNI Balikpapan Naik Kelas Jadi Kodamar A Dipimpin Laksamana Muda

"Saya kalau ke sana kadang naik Batik, naik Garuda," ucap Suharso.

Di sisi lain, Hatari juga meminta pemerintah memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait pembangunan IKN. Pasalnya, masih banyak yang merasa bingung.

Dia menyebut masih banyak yang belum paham terkait regulasi dan mekanisme pemindahan kantor dan lain-lain.

"Kita anggota DPR ini sudah memberikan penjelasan kepada mereka setiap reses. Tapi kayaknya mereka belum paham betul. Masih berulang-ulang capek juga saya menjelaskan. Sampe kadang-kadang saya katakan, sudah lah kalau tidak paham pergi saja ke lokasi IKN Kalimantan Kaltim," ujanya.

Editor: Puti Aini Yasmin