JAKARTA, iNews.id - Belakangan ini kelangkaan elpiji 3 kg terjadi di beberapa daerah. Merespons hal itu, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan kelangkaan yang terjadi disebabkan oleh dua hal.
Pertama, karena kuota gas elpiji 3 kg yang terbatas. Lalu, karena adanya migrasi konsumen dari awalnya merupakan pengguna elpiji 5 kg dan 12 kg berpindah ke ukuran 3 kg.
Kredit Oktober 2025 Melambat, Sikap Hati-Hati Bank ke UMKM Jadi Sorotan
"Perpindahan ini akan meningkatkan permintaan dari gas elpiji 3 kg yang disubsidi," ucap Fahmy dalam siaran Market Review di IDX Channel, Kamis (27/7/2023).
Fahmy mengungkapkan alasan masyarakat berpindah menggunakan gas elpiji 3 kg karena adanya disparitas harga yang cukup tinggi.
Atasi Kelangkaan Elpiji 3 Kg, Pertamina Siapkan Tambahan 207.000 Tabung di Sumut
"Kalau 3 kg itu harga subsidi sekitar Rp 6.300 per kg. Tapi kalau untuk 12 kg itu harganya Rp17.000 per kg, ini cukup tinggi sehingga ini menggoda konsumen untuk migrasi," kata dia.
Pembelian Elpiji 3 Kg Harus Registrasi KTP, Warga Denpasar: Sangat Menyulitkan
Kemudahan migrasi tersebut menurut Fahmy karena Pertamina masih menggunakan sistem distribusi terbuka. Alhasil, siapa pun bisa dengan bebas membeli gas elpiji 3 kg di pasar.
"Oleh karena itu harusnya itu menggunakan sistem distribusi tertutup. Jadi dalam sistem itu penjualan gas elpiji 3 kg yang di subsidi tadi itu ditujukan memang kepada masyarakat yang tidak mampu," tuturnya.
Jokowi Buka Suara soal Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg: Hanya untuk yang Kurang Mampu
Untuk itu, ia menyarankan Pertamina agar menggunakan data dari Kementerian Sosial untuk menyalurkan gas elpiji 3 kg sehingga menurutnya tidak akan salah sasaran.
"Pertamina bisa menggunakan data yang dimiliki Kementerian Sosial yang terkait dengan kementerian yang kurang mampu dan data itu selama ini sudah terverifikasi dan digunakan dalam berbagai BLT," ujar dia.
Elpiji 3 Kg Langka di Parepare, Warga Masak Gunakan Kayu Bakar
Editor: Puti Aini Yasmin
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku