Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Minta BGN Bangun Peternakan Sapi untuk Atasi Kelangkaan Susu MBG
Advertisement . Scroll to see content

Duh, Ternyata Ini Penyebab Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg Kata Ekonom

Kamis, 27 Juli 2023 - 12:36:00 WIB
Duh, Ternyata Ini Penyebab Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg Kata Ekonom
Ini penyebab kelangkaan gas elpiji 3 kg kata ekonom
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Belakangan ini kelangkaan elpiji 3 kg terjadi di beberapa daerah. Merespons hal itu, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan kelangkaan yang terjadi disebabkan oleh dua hal.

Pertama, karena kuota gas elpiji 3 kg yang terbatas. Lalu, karena adanya migrasi konsumen dari awalnya merupakan pengguna elpiji 5 kg dan 12 kg berpindah ke ukuran 3 kg.

"Perpindahan ini akan meningkatkan permintaan dari gas elpiji 3 kg yang disubsidi," ucap Fahmy dalam siaran Market Review di IDX Channel, Kamis (27/7/2023).

Fahmy mengungkapkan alasan masyarakat berpindah menggunakan gas elpiji 3 kg karena adanya disparitas harga yang cukup tinggi.

"Kalau 3 kg itu harga subsidi sekitar Rp 6.300 per kg. Tapi kalau untuk 12 kg itu harganya Rp17.000 per kg, ini cukup tinggi sehingga ini menggoda konsumen untuk migrasi," kata dia.

Kemudahan migrasi tersebut menurut Fahmy karena Pertamina masih menggunakan sistem distribusi terbuka. Alhasil, siapa pun bisa dengan bebas membeli gas elpiji 3 kg di pasar.

"Oleh karena itu harusnya itu menggunakan sistem distribusi tertutup. Jadi dalam sistem itu penjualan gas elpiji 3 kg yang di subsidi tadi itu ditujukan memang kepada masyarakat yang tidak mampu," tuturnya.

Untuk itu, ia menyarankan Pertamina agar menggunakan data dari Kementerian Sosial untuk menyalurkan gas elpiji 3 kg sehingga menurutnya tidak akan salah sasaran.

"Pertamina bisa menggunakan data yang dimiliki Kementerian Sosial yang terkait dengan kementerian yang kurang mampu dan data itu selama ini sudah terverifikasi dan digunakan dalam berbagai BLT," ujar dia.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut