Dukung Rencana Food Estate di Merauke Jadi KEK, Sandiaga Uno: Sangat Dibutuhkan

Kamis, 12 Oktober 2023 - 22:24:00 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno di acara Blue Ocean Strategy Fellowship (Foro: iNews.id/Heri)

JAKARTA, iNews.id - Menteri Prariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendukung rencana pemerintah untuk membangun food estate di Merauke, Papua sebagai Kawasan Ekonomi Khusus memang sangat diperlukan.

Menurut Sandiaga, saat ini banyak masyarakat yang mengeluhkan bahan pangan sehari-hari sangat mahal. Oleh karenanya dengan potensi yang ada di food estate tersebut diharapkan dapat menjaga stabilitas bahan pangan.

IHK China Naik 0,2 Persen pada Oktober 2025, Deflasi Harga Produsen Mereda

"Ini sangat dibutuhkan karena tadi yang dikeluhkan masyarakat adalah bahan bahan pangan yang kita konsumsi," tuturnya usai menjadi pembicara kunci acara "Blue Ocean Strategy Fellowship", di Jakarta, Kamis (12/10/2023).

Sandiaga mengatakan rencana food estate Merauke dijadikan KEK guna memastikan ketersediaan pasokan pangan, khususnya di daerah Papua.

Sandiaga Uno Pamer Konsep Ekonomi Sandinomics untuk Dukung Indonesia Emas 2045

Ia mengatakan bahwa proyek food estate Merauke bukanlah barang baru, melainkan proyek yang sudah sejak lama dipersiapkan.

Sandiaga Uno Bicara Pentingnya Pariwisata Berkelanjutan dan Peningkatan Ekonomi di KTT AIS Forum 2023

"Mungkin yang sekarang harus dilakukan selain ketersediaan pasokan juga lancarnya rantai distribusi sehingga harga harga bahan pokok ini bisa terjangkau untuk masyarakat terutama masyarakat yang berada di strata bawah," ucap dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa rencana food estate dijadikan KEK karena banyaknya partai politik yang menilai progam food estate kurang optimal.

Airlangga menambahkan, pemerintah akan fokus pada penanaman padi dan tebu terlebih dahulu. Anggarannya akan diarahkan pada public private partnership (PPP).

Lanjut Airlangga menjelaskan alasannya memilih Merauke untuk KEK tersebut dikarenakan proyek tersebut sebelumnya telah dibuat oleh Presiden Indonesia ke-2 Soeharto.

Editor: Puti Aini Yasmin