Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : IHSG Hari Ini Ditutup Terkoreksi ke 8.537, PJHB-SKBM Pimpin Top Losers
Advertisement . Scroll to see content

Ekspor CPO Resmi Dibuka Hari Ini, Berikut Prospek Saham Emiten Perkebunan Sawit

Senin, 23 Mei 2022 - 13:30:00 WIB
Ekspor CPO Resmi Dibuka Hari Ini, Berikut Prospek Saham Emiten Perkebunan Sawit
Pencabutan larangan ekspor kelapa sawit menjadi angin segar bagi petani dan pelaku industri kelapa sawit. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) beserta produk turunannya resmi dibuka hari ini, Senin (23/5/2022). 

Sebelumnya, pada 28 April 2022, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan kebijakan larangan ekspor CPO dan produk turunannya untuk memenuhi stok di dalam negeri dan menurunkan harga minyak goreng.   

Keputusan pemerintah untuk membuka kembali ekspor CPO dan produk gturunannya tentu menjadi angin segar, termasuk bagi emiten perkebunan sawit dan industri CPO.

Sejumlah emiten perkebunan kelapa sawit dan industri CPO tampak merespons sentimen tersebut dengan pergerakan yang cukup positif sejak pengumuman pencabutan larangan ekspor CPO, pada Kamis (19/5/2022).

Founder WH Project, William Hartanto, menganalisa sejumlah saham perusahaan CPO yang mendapat berkah imbas kabar tersebut, sejalan dengan fundamental kinerja keuangan yang memuaskan hingga kuartal pertama tahun ini.

Pertama adalah PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Emiten perkebunan sawit milik grup Astra itu mencatakan laba bersih sebesar Rp514,09 miliar di kuartal I-2022. Angka ini naik 34,97 persen dibandingkan periode sama tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp380,88 miliar.

"Secara teknikal AALI telah mengkonfrimasi pola bullish flag pada harga 12175, terakumulasi cukup besar dalam sepekan terakhir, estimasi target penguatan pada Rp13.400-Rp14.000, rekomendasi buy, stop loss jika harga menurun di bawah Rp12.175," kata William saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (23/5/2022).

Saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) juga direkomendasikan beli mengingat secara teknikal terbentuk pola double bottom. Diketahui, laba bersih emiten perkebunan sawit milik grup Salim itu meningkat 42% menjadi Rp991 miliar sepanjang tahun 2021.

"Level support LSIP di Rp1.310 dan neckline pada harga Rp1535, rekomendasi buy dengan target pada Rp1.310-Rp1.500, stop loss jika menurun di bawah Rp1.310," ungkap William.

Selanjutnya adalah saham perkebunan dan pengolahan sawit PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) yang meraup laba bersih Rp209 miliar atau naik 110% yoy pada kuartal I/2022.

"Volume perdagangan DSNG stabil dan terjadi penguatan masih menguji resistance pada harga Rp605, rekomendasi buy dengan target pada harga Rp700 dan stop loss jika menurun di bawah Rp525," ujar William.

Saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) juga direkomendasikan beli. Sepanjang 2021, produsen minyak goreng ini membukukan laba bersih senilai Rp984 miliar atau tumbuh 320 persen yoy.

"Secara teknikal tren sideways SIMP dalam area Rp472-Rp525, rekomendasi buy dengan target Rp525 dan Rp600 (jika mampu breakout), stop loss jika harga menurun di bawah Rp472," tutur William.

Terakhir adalah PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) yang mengantongi laba berih Rp13,54 miliar tahun 2021. William menilai saham emiten perkebunan sawit ini masih uptren.

"Support GZCO ada di Rp178, terakumulasi besar dalam sepekan terakhir, rekomendasi buy di Rp222-Rp230, target pada harga Rp250-Rp272, stop loss jika menurun di bawah Rp178 (konfirmasi patah tren)," kata William.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut