Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Harga Emas Antam 10 November 2025 Naik Lagi, Cek Rinciannya
Advertisement . Scroll to see content

Emas Berjangka Jatuh Tertekan Reli Dolar AS

Kamis, 29 Maret 2018 - 07:17:00 WIB
Emas Berjangka Jatuh Tertekan Reli Dolar AS
Ilustrasi (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

CHICAGO, iNews.id - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange membukukan lebih dari satu persen kerugian pada Rabu, 28 Maret 2018 waktu setempat karena dolar Amerika Serikat (AS) reli.

Mengutip Xinhua, Kamis (29/3/2018), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni turun 17,9 dolar AS, atau 1,33 persen, menjadi menetap di 1.330,00 dolar AS per ons.

Indeks dolar AS, ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, rebound sebesar 0,52 persen menjadi 89,80 pada 16.36 GMT.

Dolar didorong oleh berita bahwa pertumbuhan ekonomi AS sedikit membaik dari perkiraan sebelumnya pada kuartal keempat 2017, karena Departemen Perdagangan AS merevisi tingkat pertumbuhan PDB ketiga Rabu sebelumnya.

Dengan demikian, produk domestik bruto diperluas pada tingkat tahunan 2,9 persen dalam tiga bulan terakhir 2017, naik dari 2,5 persen yang dilaporkan sebelumnya.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah. Jika dolar naik, emas berjangka akan turun. Sebab, emas yang dihargai dalam dolar AS, menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Sementara itu, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 147,02 poin, atau 0,62 persen menjadi 24.004,73 pada 16.46 GMT. Kenaikan pasar saham juga menekan emas berjangka.

Sementara, isu geopolitik terkini di mana adanya komitmen yang diungkapkan oleh Pyongyang terhadap denuklirisasi di Semenanjung Korea telah meredakan ketegangan dan menurunkan daya tarik safe-haven untuk emas, kata analis.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 28,8 sen, atau 1,74 persen, menjadi menetap di 16,253 dolar AS per ons. Platinum untuk bulan Juli turun 11,60 dolar AS, atau 1,22 persen, menjadi ditutup pada 940,80 dolar AS per ons.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut