Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Daftar Harga BBM Pertamina 10 November 2025, Lengkap di Seluruh Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Erick Thohir: Ekosistem untuk Lubricant Bisa Dikembangkan di Depo Plumpang

Jumat, 10 Maret 2023 - 11:23:00 WIB
Erick Thohir: Ekosistem untuk Lubricant Bisa Dikembangkan di Depo Plumpang
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, ekosistem untuk lubricant bisa dikembangkan di depo Plumpang
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, depo atau terminal BBM Plumpang berpotensi dikembangkan menjadi ekosistem lubricant atau pelumas. Menurutnya, lubricant jauh lebih aman lantaran tidak memerlukan pipa penyalur seperti halnya bahan bakar minyak (BBM). 

"Ada lubricant, oli yang memang tidak memerlukan pipa seperti BBM, mungkin lebih aman. Jadi apa? Ekosistem untuk lubricant bisa dikembangkan di situ," kata dia, dikutip Jumat (10/3/2023).

Rencana konversi ini akan segera dibahas bersama Komisi VI DPR RI. Pertamina juga dijadwalkan akan bertemu dengan lembaga legislatif dalam waktu dekat. 

"Semua mesti ada hitungan bisnisnya, makanya Komisi VI akan memanggil direksi Pertamina untuk memaparkan ini. Jadi jangan debat kusir yang tidak penting, pesan Presiden keselamatan rakyat harus diprioritaskan," tuturnya.

Sementara depo Plumpang akan direlokasi ke lahan milik PT Pelindo (Persero). Namun pembangunan depo baru akan dimulai akhir 2024.

"Kalau pemindahan itu perlu waktu, Pelindo harus bikin tanahnya dulu, itu mungkin baru 2024, lalu Plumpang ditinggalkan? tidak," ucap dia.

Erick menjelaskan, 152 hektare (ha) tanah di Plumpang merupakan aset Pertamina. Namun, isu sengketa sudah mencuat sejak 1990-an antara masyarakat dan BUMN migas tersebut.

Masalah tersebut belum tuntas hingga kini. Karena itu, Kementerian BUMN memerlukan bantuan pemerintah DKI Jakarta agar bisa menuntaskannya. 

"Bahwa Plumpang kawasan tanah Pertamina, ada black and white-nya, 152 hektare. Tetapi sejak tahun 90-an itu tentu ada isu tanah antara masyarakat dan Pertamina, yang itu perlu bantuan pemerintah daerah, enggak bisa Pertamina," tutur Erick.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut