Erick Thohir Ingin BSI Sejajar dengan Bank Syariah Raksasa Saudi Al-Rajhi
JAKARTA, iNews.id - PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk (BSI) resmi beroperasi mulai 1 Februari dan menjadi bank syariah terbesar di Tanah Air. Tak hanya jago kandang, BSI diarahkan bersaing dengan bank-bank syariah di negara lain.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, BSI harus mampu masuk dalam daftar 10 bank syariah terbesar di dunia.
"Posisi BSI akan disejajarkan dengan bank syariah dunia, seperti Bank Al-Rajhi dan Bank Albilad," kata Erick, Selasa (2/2/2021).
Bank Al-Rajhi dan Bank Albilad merupakan dua bank yang berpusat di Riyadh, Arab Saudi dengan nilai aset masing-masing 111,3 miliar dolar AS dan 23,6 miliar dolar AS pada 2019. Sementara aset BSI pasca merger sekitar 15 miliar dolar AS.
Erick yakin Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar dunia bisa mendongkrak kinerja BSI, sehingga merger tiga bank syariah BUMN tersebut tak sia-sia.
“Kita ingin hasil merger ini bisa membuktikan negara dengan jumlah populasi muslim terbesar ini memiliki kondisi bank yang kuat secara fundamental," katanya.
Menurut Erick, kinerja bank syariah selama pandemi Covid-19 sangat baik. Hal ini membuktikan bahwa potensi bank syariah di masa depan sangat besar. Apalagi pasca merger, BSI masuk dalam peta persaingan utama perbankan nasional.
Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN, Nawal Nely menyebut, saat ini BSI memiliki 1.200 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Bank ini juga mempekerjakan 20.000 orang yang akan terus ditingkatkan kemampuannya.
“Dengan adanya merger ini, bukan hanya skala saja yang diharapkan bisa di-addressed, tetapi juga bisa meningkatkan economic of skill bagi karyawan yang itu penting sekali untuk sektor perbankan,” ujarnya.
Editor: Rahmat Fiansyah