Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Panen 91 Emas di SEA Games 2025, Indonesia Tancap Gas Menuju Asian Games 2026
Advertisement . Scroll to see content

Erick Thohir Minta PLN Setop Bangun Proyek Tak Penting

Kamis, 12 Agustus 2021 - 15:25:00 WIB
Erick Thohir Minta PLN Setop Bangun Proyek Tak Penting
Menteri BUMN Erick Thohir minta PLN setop bangun proyek tak penting.
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membangun proyek yang tidak penting supaya bisa menghemat belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk menjaga kondisi keuangan perusahaan.

"Tidak ada lagi proyek aneh-aneh supaya cashflow bisa sustain. Setop permainan proyek-proyek yang tidak penting," katanya saat launching Produksi Oksigen PLN Peduli, Kamis (12/8/2021)

Dia menuturkan, dengan kondisi keuangan utang PLN sebesar Rp500 triliun ditambah harus mengubah pembangkit listrik menjadi energi terbarukan, maka dana yang akan dibutuhkan perusahaan listrik negara itu sangat besar. Belum lagi, penugasan dari pemerintah. 

"Ditambah lagi penugasan dari pemerintah yang hari ini kompensasi subsidi yang kita lakukan. Tidak ada jalan lain, kita harus melakukan terobosan yang luar biasa," ujarnya.

Erick juga meminta PLN fokus pada ekonomi hijau. Sebab, mayoritas negara di dunia sudah menyepakati bumi harus bebas dari emisi karbon pada 2050 mendatang. Sementara Indonesia berkomitmen untuk mencapai bebas emisi karbon baru terjadi pada 2060.

Menurut dia, banyak negara yang sudah mewajibkan seluruh produksinya harus ramah lingkungan. Ini bisa menekan Indonesia jika produksinya tidak berasal dari energi yang ramah lingkungan.

"Salah satu sumber adalah listriknya harus dari energi terbarukan dan ini sudah jadi tren," ucap Erick.

Untuk itu, PLN harus mengonversi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) menjadi pembangkit listrik energi baru terbarukan sebesar 21 GW dalam 19 tahun ke depan. Kemudian 15 tahun berikutnya harus mengonversi 29 GW.

"Ini sesuatu yang tidak bisa dihindari, karena itu transformasi harus dilakukan PLN," ujarnya. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut