Erick Thohir Pastikan Konsolidasi BUMN Karya Tak Hambat Tender Proyek Infrastruktur
JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memastikan konsolidasi perusahaan pelat merah di sektor konstruksi tidak menghambat proyek infrastruktur, termasuk tender proyek yang tengah dilakukan perusahaan saat ini. Adapun, BUMN Karya sedang melakukan tender untuk sejumlah proyek infrastruktur di dalam negeri.
Erick menuturkan, proses pengadaan itu tetap berjalan, meski sejumlah BUMN masuk dalam rencana konsolidasi.
"Tapi jangan sampai merger konsolidasi ini menghambat pembangunan. Kan mereka sedang tender tiba-tiba dikonsolidasi ganti kontrak, nah ini yang kita juga gitu," ujar Erick saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (4/5/2023).
Terkait konsolidasi BUMN Karya, Erick menyampaikan, pemerintah memiliki dua opsi, yakni penggabungan (merger) dan sistem kepemilikan.
BUMN Karya yang menjadi 'pasien' Holding Danareksa dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) akan di-merger-kan. Sementara, BUMN di luar PPA dikonsolidasikan melalui skema sistem kepemilikan.
Dia mencontohkan, penggabungan antara PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), lalu PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
"Yang di PPA Danareksa rencananya di-merger-kan, tanya direksinya jangan tanya saya. Dia sudah presentasi ke saya cuma detail saya enggak ingat," ucap Erick.
Usai konsolidasi, Erick akan membuat segmentasi berdasarkan fokus bisnis perusahaan. Misalnya, BUMN Karya yang ahli di jalan tol, perumahan, pembangunan kilang minyak, dan sektor lainnya.
Dari 10 perusahaan infrastruktur yang ada, rencananya akan dirampingkan menjadi empat perusahaan saja.
Dalam kajian Kementerian BUMN, perampingan perlu dilakukan lantaran jumlah BUMN Karya cukup banyak atau mencapai 10 perusahaan. Jumlah itu di luar dari yang ditangani PPA/Danareksa.
Editor: Aditya Pratama