Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Misteri Megakorupsi Bakal Dibongkar Jaksa Agung
Advertisement . Scroll to see content

Erick Thohir: Saya Tak Bisa Tolerir Korupsi, Apalagi di Lingkungan BUMN

Kamis, 09 Desember 2021 - 19:17:00 WIB
Erick Thohir: Saya Tak Bisa Tolerir Korupsi, Apalagi di Lingkungan BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir sebut tak bisa tolerir korupsi, apalagi di lingkungan BUMN . (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan tidak bisa mentolerir korupsi dalam bentuk apa pun di lingkungan perusahaan BUMN. Dia pun akan terus melakukan langkah bersih-bersih praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di BUMN.  

"Saya tidak bisa mentoleransi korupsi dalam bentuk apa pun. Apalagi di lingkungan BUMN sebagai lokomotif pembangunan Indonesia. Upaya untuk 'bersih-bersih' BUMN dari korupsi akan terus kami lakukan," tulis Erick dalam akunnya di Instagram, dikutip Kamis (9/12/2021).

Dia menuturkan, peniadaan KKN tidak saja dilakukan hanya dengan penindakan, tapi juga melalui pencegahan dan pembenahan secara sistemik. Erick berharap, langkah tersebut bisa menciptakan tata kelola dan proses bisnis yang baik di perusahaan pelat merah.

"Kami bekerja sama dengan KPK, berkomitmen akan mengawal terus proses ini untuk mewujudkan BUMN bersih dari korupsi," ujar dia. 

Erick mengungkap dana pensiun (dapen) di BUMN menjadi sarang korupsi. Bahkan dia mencatat, banyak tagihan yang belum dibayarkan oleh Dapen BUMN. Kasus ini terjadi diduga karena adanya tindak pidana korupsi. 

Kementerian BUMN, kata Erick, terus mengawal pelaksanaan dapen perusahaan. Salah satu, mengonsolidasikan seluruh dana pensiun milik BUMN yang ditargetkan dilaksanakan pada tahun depan.

"Dapen BUMN terus terang akan dirapikan pada 2022. Karena keuangannya tidak sehat kami mengerti, tapi kalau karena dimainkan investasinya atau membuat produk-produk baru yang akhirnya high leverage yang akhirnya menjadi macet, ini yang kami konsolidasikan," tutur Erick. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut