Erick Thohir Sebut Indonesia Berpotensi Jadi Poros Maritim Dunia, Ini Catatannya
JAKARTA, iNews.id - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut bahwa Indonesia berpotensi menjadi poros maritim dunia. Potensi ini menurutnya didukung dengan ribuan pulau yang menjadi ciri khas Indonesia.
Meski begitu, Erick menyebut untuk mewujudkan hal tersebut Indonesia harus memperkuat budaya maritim yang dipandang sebagai pilar utamanya. Penguatan ini terkait dengan kemampuan Indonesia dalam mengelola sumber daya laut, pengembangan infrastruktur, hingga meningkatkan konektivitas transportasi laut.
"Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki potensi untuk menjadi poros maritim dunia. Salah satu pilar untuk mewujudkan poros maritim dunia terdapat pada kemampuan dalam kita membangun budaya maritim itu sendiri, baik yang namanya pengelolaan sumber daya laut, pengembangan infrastruktur yang sangat penting saat ini dan tentu juga konektivitas daripada maritim guna menjadi poros maritim dunia," ujar Erick, Selasa (13/11/2021).
Di sisi lain, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mencatat Indonesia perlu memiliki konsep ketahanan maritim yang digunakan sebagai dasar penyusunan kebijakan ketahanan maritim. Khususnya, di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil terluar (PPKT).
Konsep tersebut penting direalisasikan untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia dan memajukan Indonesia menjadi negara maritim yang berdaulat. Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Basilio Dias Araujo menyebut, konsep maritim segera disusun dan direalisasikan seiring dengan beragam ancaman di perairan Indonesia.
"(Konsep) Ketahanan Maritim Indonesia perlu segera kita rumuskan. Begitu banyak dan tambah canggihnya berbagai ancaman yang masuk ke perairan Indonesia," ucapnya beberapa waktu lalu.
Adapun ancaman yang dimaksud bukan hanya ancaman tradisional saja, seperti penggunaan militer untuk mengganggu kedaulatan, namun ancaman yang kerap kali dihadapi adalah kejahatan siber, penyelundupan orang, barang, senjata, dan narkotika, termasuk teknologi kapal tanpa awak yang masuk tanpa identitas.
Basilio menilai, konsep dan definisi ketahanan maritim Indonesia masih belum didefinisikan secara jelas dan berdasar pada bukti dan riset ilmiah. Bahkan dalam RPJM atau rencana kerja strategis (renstra) pemerintah 2020-2024 tidak memuat ketahanan maritim secara utuh.
Arti ketahanan kerap dikaitkan dengan ketahanan ekonomi, ketahanan bencana, ketahanan pangan, ketahanan fisik dan sosial dalam konteks perubahan iklim, ketahanan budaya, dan ketahanan energi. Sementara ketahanan maritim acap kali dilupakan.
“Konsep dan definisi ketahanan maritim ini benar-benar krusial untuk segera dirancang, sehingga kementerian dan lembaga terkait punya pedoman atau peta jalan untuk implementasikan dalam program prioritas berbasis kemaritiman,” ucap Basilio.
Editor: Aditya Pratama