Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kuota Impor BBM SPBU Swasta Ditambah di 2026? Ini Kata Kementerian ESDM
Advertisement . Scroll to see content

ESDM Minta Insentif ke Kemenkeu untuk Dorong Investasi di Hulu Migas

Rabu, 02 Juni 2021 - 19:43:00 WIB
ESDM Minta Insentif ke Kemenkeu untuk Dorong Investasi di Hulu Migas
Menteri ESDM Arifin Tasrif
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal meminta insentif kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani untuk sektor hulu migas. Hal ini dilakukan untuk mendorong investasi di sektor tersebut. 

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, Kementerian ESDM sedang mempersiapkan satu proposal kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk bisa memberikan keringanan fiskal untuk diberikan kepada kontraktor. Pasalnya, kebanyakan pemain besar sektor minyak dunia sudah mulai mengurangi belanja modalnya (capital expenditure/capex) untuk melakukan investasi besar.

"Ini yang harus kita antisipasi. Kita sedang mempersiapkan satu proposal ke Kemenkeu untuk bisa memberikan keringanan fiskal lebih lanjut dan akan kita bahas rapat internal dengan Kemenkeu, di mana di situ terkait masalah seperti perpajakan dan wilayah usaha yang harus diupayakan untuk mendukung target 1 juta barel per hari," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Rabu (2/6/2021).

Arifin menjelaskan, target lifting dan program lifting minyak dari tahun ke tahun cenderung menurun. Hal ini disebabkan kondisi sumur yang sudah menurun produktivitasnya. 

"Ini yang menyebabkan sumur-sumur tua ditinggalkan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sebelumnya," ujar dia.

Kementerian ESDM, kata dia, sebenarnya sudah memberikan keringanan kepada para kontraktor dengan pemberian fleksibilitas kontrak bagi hasil berupa gross split atau cost recovery. Kemudahan tersebut diberikan demi menarik investor baru ke Indonesia.

"Sekarang ini kita mencoba untuk bisa memberikan lagi keringanan dan kemudahan berupa insentif yang terkait dengan bidang ESDM, di mana kita sudah melakukan perbandingan dengan negara-negara yang ada di sekitar kita," ucap dia.

Soal pemberian insentif ke investor migas, Arifin menilai, Indonesia masih kalah agresif dibandingkan negara lain di kawasan ASEAN. Dia mencontohkan Brasil yang berhasil menemukan ladang minyak raksasa di Carioca karena pemberian insentif yang lebih baik.

"Di sisi lain, KKKS besar ini sudah mulai mengalihkan perhatiannya pada energi baru terbarukan (EBT). Kemudian adanya temuan besar seperti di Brasil yang disebabkan pemberian insentifnya yang lebih baik," kata dia.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut