ESDM soal Divestasi Vale: Satu-satunya Non-China, Jadi Harus Kita Bantu
JAKARTA, iNews.id - Plt Dirjen Minerba Bambang Suswantono buka suara mengenai kelanjutan proses divestasi saham PT Vale Indonesia. Menurutnya, perusahaan itu merupakan satu-satunya yang bukan berasal dari China.
Alhasil, ia menilai, penting untuk mendukung dan menjaga keberadaan PT Vale untuk menjadi bagian dari upaya menciptakan kesan internasional yang sehat terkait investasi di Indonesia.
Diakuinya, perusahaan itu juga cukup bagus dalam menjaga aspek lingkungan lantaran konsisten menjaga alam dengan implementasi sistem penghijauan, reklamasi, dan sebagainya.
"Kalau lihat smelter-smelter nikel yang ada hampir semuanya dari China. Ini satu-satunya non China, jadi harus kita bantu, kita amankan agar kesan internasional investasi di Indonesia ini sehat, tidak melihat hanya China aja," ucap dia dalam konferensi pers Capaian Tahun 2023 dan Program Kerja tahun 2024 subsektor mineral dan batubara di Kantor Ditjen Minerba, Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Bambang menambahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga pernah melihat langsung dan memberikan penilaian positif terhadap praktik lingkungan Vale.
“Kalau bapak-bapak pernah ke Vale juga akan merasakan bagaimana indahnya Danau Matano, danau terdalam kedalaman 600 meter dari sisi Vale, tetapi danau itu tidak tercemar sama sekali. Bagaimana PT Vale bisa menjaga air tailing tidak masuk ke danau sehingga tetap terjaga kelestariannya,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Ing Tri Winarno mengungkapkan, meski perusahaan INCo telah menawarkan harga saham yang akan didivestasikan namun ruang untuk negosiasi masih terbuka.
"Jadi kemahalan atau tidak, kalau misalnya dilihat dari rata-rata harga saham 3 bulan terakhir memang Rp4.600. Kalau saham INCO saat ini kan sudah Rp4.300. Itupun kalau sesuai dengan harga saham. Tetapi ini kan mesti tanda petik ada diskon tertentu," katanya.
Editor: Puti Aini Yasmin