Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pendiri Alam Sutera The Ning King Meninggal Dunia di Usia 94 Tahun
Advertisement . Scroll to see content

Fakta-fakta Dampak Sanksi Barat ke Rakyat Rusia, Berburu Dolar Hingga Tutup Perusahaan

Rabu, 02 Maret 2022 - 07:23:00 WIB
 Fakta-fakta Dampak Sanksi Barat ke Rakyat Rusia, Berburu Dolar Hingga Tutup Perusahaan
Warga Rusia memenuhi supermarket untuk berbelanja kebutuhan pokok sebelum harga barang naik akibat dampak sanksi Barat ke Rusia. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Sanksi yang dijatuhkan Barat kepada Rusia disusul dengan pengumuman hengkangnya perusahaan-perusahaan global, telah membuat warga dan pengusaha di negara itu panik sekaligus pasrah.  

Kebijakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang melarang warganya melakukan transfer valuta asing (valas) dan mendorong perusahaan eksportir menjual 80 persen devisa (dalam dolar) ke pasar telah memicu aksi berburu dolar merika Serikat (AS) di seluruh Moskow. 

Tak hanya itu, banyak warga yang menarik tabungan, berbelanja dalam jumlah besar sebelum harga naik, bahkan membeli barang-barang produk Amerika Serikat (AS) termasuk iPhone. 

Berikut fakta-fakta dampak sanksi Barat ke Rusia yang dihimpun iNews dari berbagai sumber : 

1. Menarik Tabungan

Sejak Senin (28/2/2022), banyak warga yang memutuskan menarik tabungan mereka di bank untuk mengantisipasi dampak dari sanksi Barat ke Rusia. 

Beberapa warga yang diwawancara The Guardian mengaku memutuskan menarik tabungan mereka agar dapat digunakan membeli stok sembako sebelum naik harga, atau untuk persiapan mengungsi ke luar negeri. 

Ada juga yang memutuskan menarik seluruh tabungan sebelum mata uang Rubel menjadi tak bernilai alias nol akibat dampak sanksi Barat.

“Saya baru saja membuat keputusan untuk menarik semua tabungan saya dan berkeliling ATM untuk mengeluarkan semua uang saya, sebelumnya bernilai nol,” kata Alexei Presnyakov (32), warga Moskow, seperti dikutip The Guardian, Selasa (1/3/2022). 

2. Berburu Dolar 

Larangan transfer valas yang dikeluarkan Presiden Putin membuat warga Rusia terutama di Moskow melakukan aksi berburu dolar di money changer dan ATM. 

Banyak warga di Moskow dan St Petersburg yang mengantri di ATM yang menyediakan fasilitas penarikan valas, untuk menarik dolar. 

Namun, dalam beberapa menit, stok dolar habis di ATM dan banyak warga melanjutkan perburuan mereka ke ATM lainnya. 

"Siapa yang butuh rubel?" kata seorang wanita dengan sinis sambil berjalan pergi, setelah mengetahui stok dolar yang tersedia di ATM habis.

3. Belanja Barang Konsumsi

Sejak akhir pekan lalu, warga Rusia memenuhi pusat perbelanjaan dan supermarket untuk membeli barang konsumsi, terutama kebutuhan pokok sebelum harga melonjak. 

Tak hanya itu, mereka pun memenuhi toko elektronik populer, seperti M.Video, untuk membeli iPhone dan produk Apple lainnya, sebelum harganya melonjak karena sanksi AS terhadap Rusia. 

"Banyak yang membeli iPhone dan produk Apple karena di sini harganya masih sama. Tapi kami sudah mendapat pemberitahuan bahwa harganya dapat berubah sewaktu-waktu," kata salah satu karyawan M.Video. 

4. Tutup Perusahaan 

Banyak pengusaha terutama dari pelaku UMKM yang memutuskan untuk menutup perusahaan mereka karena ketidakpastian ekonomi pascajatuhnya sanksi Barat ke Rusia. 

Salah satunya, pemilik perusahaan jasa periklanan dengan 100 karyawan, mengatakan bahwa dia akan mengumumkan penutupan perusahaan kepada karyawannya, karena memutuskan pindah ke Armenia bersama keluarganya. 

"Saya akan memberi tahu mereka bahwa kita akan mengalami krisis yang belum pernah kita alami sebelumnya. Ini seperti terbang di pesawat tanpa mesin atau mesinnya terbakar," kata pengusaha yang menolak disebut namanya. 

Perusahaan jasa periklanan itu, menangani kontrak untuk merek internasional, seperti Pepsi Volkswagen. Pada Januari 2022, perusahaan mendapat keuntungan karena booming Volkswagen di Rusia, namun sekarang semua kontrak dengan perusahaan global telah dihentikan karena dampak invasi Rusia ke Ukraina. 

5. Merasa Dibenci Dunia

Bagi banyak orang Rusia, yang merasa diri mereka sebagai orang Eropa, sanksi Barat menjadi pukulan berat. Banyak yang merasa takut sanksi akan berkepanjangan. 

Ada pula yang menginginkan kepastian dari Presiden Putin kapan perang dengan Ukraina akan berakhir. Namun yang menyedihkan, banyak warga Rusia merasa dibenci dunia. 

“Saya pikir orang akan merasa takut untuk menghabiskan uang. Kami telah meninggalkan komunisme 30 tahun yang lalu, kami terbiasa memiliki banyak kenyamanan yang juga terlihat di Barat. Semua kemajuan itu bisa hilang. Tapi sejak sanksi Barat dijatuhkan, kami merasa bukan lagi anggota komunitas internasional,” kata seorang pengusaha travel dan wisata, kepada The Guardian. 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut