Finlandia Tertarik Investasi di IKN Nusantara, Perkenalkan Perusahaan Konstruksi dan Teknologi ke Menteri PUPR

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Finlandia mengungkapkan ketertarikan untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di Kalimantan Timur. Terkait dengan itu, sejumlah perusahaan konstruksi dan teknologi diperkenalkan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono. 

Ketertarikan Finlandia untuk berinvestasi di IKN Nusantara disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Bidang Perdagangan Internasional Kementerian Luar Negeri Finlandia, Nina Vaskunlahti, saat bertemu dengan Menteri PUPR, Hadi Muljono. 

Baca Juga

Ekonomi Jerman Diprediksi Hanya Tumbuh 0,1 persen pada 2025

Dalam pertemuan itu, Nina menyampaikan membawa beberapa perushaan asal Finlandia yang sesuai dengan konsep pembangunan IKN Nusantara.

"Kami datang bersama dengan sejumlah perusahaan di Finlandia yang bergerak dalam bidang konstruksi dan inovasi teknologi untuk keberlanjutan lingkungan," ujar Nina, dalam keterangan, Kamis (24/11/2022).

Baca Juga

BI Mulai Siapkan Perpindahan ke IKN Nusantara Tahun Depan

Sementara Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan pertemuan bilateral dengan Pemerintah Finlandia membahas potensi kerja sama untuk mendukung pembangunan IKN Nusantara.

Menurut dia, pertemuan antar kedua negara tersebut berfokus pada pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam bidang pengelolaan air limbah (waste water management) dan kota pintar (smart city). 

Baca Juga

Menteri PUPR Sebut Banyak Negara di KTT G20 Tertarik dengan IKN Nusantara

"Setelah pertemuan ini akan ditindaklanjuti oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan untuk menentukan skema kerja sama yang disepakati dan kemudian secara teknis akan ditangani oleh Dirjen sesuai bidangnya masing-masing," kata Basuki.

Saat ini, lanjutnya, Indonesia tengah membutuhkan kerja sama pembangunan IKN dengan mengedepankan inovasi teknologi baru terutama untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. 

"Arahan Presiden setiap calon investor dari luar negeri dipersyaratkan untuk memiliki kantor cabang dan pusat fabrikasi di Indonesia. Sebagai contoh, Pemerintah Indonesia sudah punya lahan yang disiapkan di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, investor tinggal bawa teknologi dan buka pabrik," ujar Basuki. 

Editor: Jeanny Aipassa