Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : HM Sampoerna Bukukan Laba Bersih Rp4,5 Triliun hingga Kuartal III 2025
Advertisement . Scroll to see content

Fokus Transformasi Digital, Mandiri Syariah Bukukan Laba Bersih Rp1,28 Triliun pada 2019

Senin, 17 Februari 2020 - 16:07:00 WIB
Fokus Transformasi Digital, Mandiri Syariah Bukukan Laba Bersih Rp1,28 Triliun pada 2019
Generasi milenial tengah video conference dengan pegawai Mandiri Syariah untuk membuka rekening online melalui hp di salah satu kafe di Jakarta, Jumat (17/2/20). (Foto: Dok Mandiri Syariah)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Transformasi digital mendongkrak kinerja PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) pada 2019. Perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp1,28 triliun per Desember 2019 atau naik 110,68 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Corporate Secretary Bank Mandiri Syariah Ahmad Reza mengatakan, selama periode tersebut indikator bisnis perusahaan secara keseluruhan seperti aset, dana pihak ketiga, pembiayaan, margin, serta fee based income mencatatkan hasil positif.

"Alhamdulillah, kami bersyukur atas semua pencapaian selama tahun 2019. Kami berterima kasih kepada seluruh stakeholders khususnya nasabah atas dukungan dan kepercayaannya kepada Mandiri Syariah,’’ ujar Reza di Jakarta, Senin (17/2/2020).

Reza menambahkan, kenaikan laba ditopang pendapatan margin dan fee based income yang antara lain disumbang dari transformasi bisnis digital. Pembiayaan Mandiri Syariah tumbuh 11,50 persen, dari semula Rp67,75 triliun per Desember 2018 menjadi Rp75,54 triliun per Desember 2019. 

"Untuk pembiayaan segmen konsumer meliputi pembiayaan Kendaraan Berkah, Griya Berkah, Pensiun Berkah dan Mitraguna Berkah. Kendaraan Berkah mencatatkan pertumbuhan tertinggi dengan kenaikan 84,53 persen dari Rp1,54 triliun per Desember 2018 menjadi Rp2,85 triliun per Desember 2019," kata dia.

Dia menuturkan, pertumbuhan pembiayaan tersebut disertai dengan perbaikan kualitas yang terjaga baik dengan indikator penurunan NPF Net sebesar 56 basis point (bp) dari 1,56 persen per Desember 2018 menjadi 1,00 persen per Desember 2019. Sementara itu, NPF Gross turun 84 bp dari 3,28 persen di Desember 2019 menjadi 2,44 persen per Desember 2019.

"Pertumbuhan pembiayaan memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan pendapatan margin bagi hasil bersih yang tumbuh 6,95 persen (yoy) semula Rp4,93 triliun per Desember 2018 menjadi Rp5,27 triliun per Desember 2019. Sementara fee based income meningkat 17,69 persen dari Rp1,60 triliun per Desember 2018 menjadi Rp1,89 triliun per Desember 2019," ucapnya.

Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Mandiri Syariah sampai Desember 2019 tumbuh 14,10 persen dari Rp87,47 triliun per Desember 2018 menjadi Rp99,81 triliun pada Desember 2019. Dari total dana tersebut, porsi low cost fund mencapai 54,38 persen.

Pertumbuhan low cost fund tersebut ditopang oleh tabungan yang naik 13,49 persen dari semula Rp35,07 triliun per posisi Desember 2018 menjadi Rp39,80 triliun per posisi Desember 2019. 

"Perolehan DPK menjadikan aset Mandiri Syariah per akhir Desember 2019 mencapai Rp112,29 triliun atau naik 14,19 persen dari Desember 2018 yang sebesar Rp98,34 triliun. Atas pencapaian seluruh indikator bisnis diatas, Mandiri Syariah mencatatkan kenaikan signifikan pada rasio laba terhadap ekuitas (return on equity/ROE) di level 15,65 persen per Desember 2019," tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut