Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tips MotionTrade: Istilah Umum dalam Margin Trading yang Wajib Investor Tahu!
Advertisement . Scroll to see content

Formas Buka Jalan Investasi China, KEK Batang Disiapkan Jadi Lokomotif Industri

Selasa, 09 Desember 2025 - 21:30:00 WIB
Formas Buka Jalan Investasi China, KEK Batang Disiapkan Jadi Lokomotif Industri
Perhelatan bisnis di KEK Batang untuk mendukung investasi asal China. (Foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

BATANG, iNews.id - Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) mendukung masuknya investasi asal China ke Indonesia. Hal itu dilakukan dengan menggelar perhelatan bisnis di Industrial Areas of Wanxinda, KEK Batang, Jawa Tengah, Selasa (9/12/2025).

Formas memfasilitasi ratusan investor China untuk menanamkan modal di Indonesia. Perhelatan bisnis berskala besar ini dihadiri ratusan kepala daerah, regulator, pelaku industri, serta perwakilan pemerintah.

Menurut Ketua Umum Formas, Yohanes Handojo Budhisedjati forum ini menjadi titik temu strategis yang mempertemukan pemilik proyek prioritas nasional, pemerintah daerah, dan investor China. 

"Kerja sama investasi ini disebut sebagai bagian dari langkah besar menuju Indonesia Emas 2045, peluang kerja sama industri diperkirakan akan terbuka lebih luas serta memberikan dampak langsung bagi pembangunan daerah," ujarnya.

Dalam forum tersebut, peserta mendapat kesempatan berdialog langsung dengan investor Tiongkok. Proses ini diharapkan menjadi titik awal terbentuknya kerja sama konkret di berbagai daerah. 

"Formas menekankan bahwa arus investasi akan mendorong pembukaan lapangan kerja baru serta memperkuat stabilitas ekonomi nasional," ungkapnya.

Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Mari Elka Pangestu, menyoroti perkembangan pesat KEK Batang yang menurutnya telah menjadi magnet baru dalam perebutan investasi di Asia Tenggara. 

Infrastruktur industri siap pakai, insentif fiskal, kemudahan barang masuk dan keluar, serta ketersediaan bangunan pabrik yang langsung bisa digunakan menjadi keunggulan yang tidak dimiliki banyak negara.

Mari menyebutkan bahwa jika pengembangan KEK Batang berjalan konsisten, Indonesia berpotensi menjadi kawasan industri dan manufaktur baru di ASEAN bahkan Asia. 

"Investor global disebut mulai melihat Indonesia sebagai tujuan industri yang lebih stabil dan menjanjikan," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Wanxinda Group Indonesia, Chen Riling menuturkan bahwa pada tahun mendatang akan ada 22 pabrik baru yang mulai beroperasi di kawasan industri Wanxinda. Pabrik tersebut diharapkan bisa menyerap tenaga kerja.

"Setiap pabrik diproyeksikan menyerap 1.000–2.000 pekerja sehingga total serapan tenaga kerja dapat mencapai sekitar 20.000 orang," ujarnya.

Chen menegaskan bahwa pembangunan industri di Batang berlangsung sangat cepat hanya tiga bulan untuk membangun satu fasilitas. 

"Kecepatan pembangunan dan stabilitas politik Indonesia menjadi faktor kunci yang menumbuhkan kepercayaan investor. Indonesia bahkan diprediksi mampu menyaingi Vietnam dalam pasar ekspor ke Amerika dan Eropa,” kata Chen.

Kepala Staf Kepresidenan, Mohammad Qodari, mengapresiasi masuknya investasi di KEK Batang. Ia menegaskan bahwa investasi ini bukan sekadar pembukaan pabrik baru, tetapi akan menciptakan ekosistem ekonomi baru yang mengubah masa depan industri di Jawa Tengah.

Qodari menyebut KEK Batang berpeluang menjadi kawasan industri terkuat di Indonesia dan magnet investasi baru.

“Jika aliran investasi terus berlanjut, dalam lima tahun mendatang kawasan ini dapat menjadi titik tumbuh ekonomi nasional sekaligus pencipta jutaan lapangan kerja," paparnya.

Kolaborasi Formas, Wanxinda, dan pemerintah disebut sebagai fondasi baru bahwa Indonesia siap naik kelas dalam perekonomian Asia. Investasi di KEK Batang diharapkan benar-benar menjadi lokomotif industri nasional di masa mendatang.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut