Ganjar Pranowo Fokus Terapkan Industrialisasi 5.0 di Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Calon Presiden Ganjar Pranowo terus menyebutkan konsep industrialisasi dalam dokumen visi dan misinya menjelang Pemilu 2024. Alasannya karena konsep industrialisasi 5.0 adalah bagian dari visi misi Capres nomor urut 3 itu.
Saat ini, secara global Indonesia sedang berada dalam tahapan Industri 4.0 yang terfokus pada otomatisasi dan kecerdasan buatan. Ganjar menjelaskan bahwa Industri 5.0 yang diusungnya adalah proses industrialisasi yang didorong oleh inovasi dan kreativitas.
"Hilirisasi sumber daya alam pertambangan, perkebunan, pertanian, serta perikanan dan keluatan yang dilakukan secara menyeluruh hingga menciptakan produk akhir bernilai tinggi dengan pondasi industri hulu dan kebijakan TKDN," demikian tertulis dalam dokumen visi dan misi Ganjar-Mahfud yang dikutip pada Sabtu (25/11/2023).
TKDN, yang merupakan singkatan dari Tingkat Komponen Dalam Negeri, merujuk pada kebijakan di mana setidaknya 40% dari total proses produksi harus dilakukan di dalam negeri.
Ganjar memiliki target untuk mencapai pertumbuhan industri manufaktur sebesar 7,5% hingga 8% per tahun jika terpilih pada Pemilihan Presiden 2024.
Guna mencapai tujuan tersebut, Ganjar berencana untuk mengoptimalkan pemanfaatan hasil riset dan inovasi dalam negeri sebagai dukungan bagi proses industrialisasi.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) industri manufaktur mencapai tingkat tertinggi pada tahun lalu, yakni sebesar 4,89% selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Di sisi lain, kinerja industri mengalami penurunan terburuk pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, dengan penurunan sebesar 2,93%. BPS menemukan bahwa rata-rata pertumbuhan PDB industri manufaktur dari tahun 2014 hingga 2022 adalah sekitar 3,43%.
Target pertumbuhan sektor manufaktur nasional yang diusulkan oleh Ganjar dianggap sebagai pencapaian yang ambisius, karena angkanya dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan capaian selama masa pemerintahan Jokowi.
Dalam dokumen visi misi Ganjar-Mahfud tersebut, Ganjar juga menguraikan bahwa proses hilirisasi akan diterapkan pada sumber daya alam dan mineral yang ada di dalam negeri.
Menurut pandangannya, keduanya memiliki keunggulan komparatif dan berpotensi menciptakan keunggulan kompetitif.
Ganjar memiliki rencana untuk mengadopsi teknologi berkelanjutan dalam pengolahan sumber daya alam dan mineral di dalam negeri. Produksi dari sektor industri 5.0 ini diarahkan untuk menjangkau pasar sebesar mungkin.
Dia juga mencatat bahwa salah satu strategi dalam proses industrialisasi adalah untuk mengoptimalkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Menurut data dari Dewan KEK, total KEK di seluruh negeri mencapai angka 20, yang terdiri dari 17 KEK yang saat ini sedang beroperasi dan tiga KEK yang masih dalam tahap konstruksi.
Pada kuartal pertama tahun ini, realisasi investasi secara kumulatif di KEK mencapai Rp 117,8 triliun. Investasi ini telah berhasil menciptakan lapangan kerja untuk 63.416 orang.
Editor: Komaruddin Bagja