Gara-Gara Cerai dari Indofood, Lays hingga Cheetos Bakal Hilang dari Peredaran Mulai Bulan Ini

JAKARTA, iNews.id – PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) telah membeli 49 persen saham Pepsico Inc, di PT Indofood Fritolay Makmur (IFL). 

Dampaknya, IFL akan menghentikan produksi, pengemasan, pemasaran, penjualan, dan pendistribusian produk PepsiCo, seperti Lays dan Cheetos, di Indonesia mulai Agustus 2021.

Baca Juga

Trump Dorong The Fed Terus Pangkas Suku Bunga Meski Ekonomi AS Kuat

Seperti diketahui, PepsiCo telah menyetujui penjualan saham minoritas di IFL kepada ICBP. Hal ini sekaligus menyelesaikan hubungan kemitraan yang telah berjalan dengan sukses selama 30 tahun.

"Selanjutnya IFL akan menghentikan produksi, pengemasan, pemasaran, penjualan dan pendistribusian produk PepsiCo di Indonesia pada bulan Agustus 2021," tulis Pepsico dalam keterangan resminya, Jumat (6/8/2021).

Untuk periode tiga tahun sejak Agustus 2021, PepsiCo dan afiliasinya sepakat untuk tidak memproduksi, mengemas, menjual, memasarkan atau mendistribusikan produk makanan ringan yang bersaing dengan produk IFL di Indonesia.

Akan tetapi, Indonesia memiliki prospek industri makanan ringan yang kuat dan pasar Indonesia akan terus menjadi bagian penting dari strategi pertumbuhan jangka panjang bagi Pepsico. Selain itu, juga akan terus menawarkan produk Quaker Oat di Indonesia.

"Kami berharap dapat kembali lagi ke pasar Indonesia dengan produk kami seperti Lays, Doritos dan Cheetos sesegera mungkin, untuk kembali menciptakan lebih banyak senyuman di setiap tegukan dan setiap gigitan," bunyi keterangan manajemen PepsiCo.

Adapun, emiten dengan kode saham ICBP itu telah membeli seluruh saham milik PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) yang dimiliki Fritolay Netherlands Holding BV (Fritolay) yang terafiliasi dari PepsiCo Inc sebesar 49 persen saham senilai Rp494 miliar.

Setelah transaksi tersebut, kepemilikan saham perseroan (ICBP) dalam IFL bertambah menjadi 99,99 persen dari total seluruh saham yang diterbitkan oleh IFL. Sebelumnya ICBP memiliki 51 persen saham IFL. 

Editor: Jeanny Aipassa