Garap Program Teacher Learning Center, PSF dan Pemkab Kubu Raya Hasilkan 35 Guru Berkompetensi
JAKARTA, iNews.id - Program Teacher Learning Center atau Pusat Belajar Guru (PBG) yang digarap Putra Sampoerna Foundation dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya, Kalimantan Barat, telah menghasilkan 35 guru berkompetensi.
Head of Implementation PSF, Agastya Yogiswara Wahyudyatmika, mengatakan ke-35 guru tersebut merupakan guru inti dari jenjang pendidikan TK, SD hingga SMP, yang menjadi trainer untuk guru lainnya di Kabupaten Kubu Raya.
"Selama 2 tahun program PBG di Kabupaten Kubu Raya ini, telah terbentuk 10 kelompok PBG, dengan 35 guru inti dan pembiasan programnya telah menjangkau lebih dari 1.100 guru," kata Agastya, dalam acara serah terima Program PBG kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya, Kamis (12/10/2023).
Dia menyampaikan, program PBG merupakan inisiatif Pemkab Kubu Raya bekerja sama dengan PSF untuk meningkatkan kompetensi guru, tanpa menunggu program dari Pemerintah Pusat. Itu sebabnya, proses seleksi hingga penyusunan sistem dan modul PBG disesuaikan dengan kebutuhan para guru di Kabupaten kubu Raya.
"Setelah proses seleksi panjang, dari 75 guru yang mendaftar, dihasilkan 35 guru inti yang kemudian mengikuti seluruh program PBG selama 2 tahun dan hari ini kami serahkan kembali kepada Pemkab Kubu Raya," ujar Agastya.
Dia mengungkapkan, ke-35 guru inti tersebut mendapat 3 keterampilan yang diajarkan melalui PBG, yaitu mampu menganalisis kebutuhan guru dan murid, menyusun modul pelatihan untuk training of trainer (ToT), dan terampil mengajar dengan metode yang menyenangkan sesuai kurikukum merdeka.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, mengatakan PBG merupakan wujud kepedulian Pemkab Kubu Raya untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui tenaga pengajar atau guru yang memiliki kompetensi.
"Kami melihat ada peluang melalui PSF, makanya kami inisiatif melakukan kerja sama untuk menghasilkan guru yang adaptif, inovatif, dan solutif, sehingga kualitas pendidikan semakin baik dan menghasilkan SDM berkualitas," kata Mahendrawan.
Menurut dia, dengan diserahkannya Program PBG ke Pemkab Kubu Raya, maka ke depan diharapkan 35 guru inti dapat meneruskan peigram tersebut sehingga dalam 2-3 tahun dapat menjangkau seluruh guru di tingkat TK, SD, sampai SMP di kabupaten tersebut.
Sebagai bentuk dukungan keberlanjutan Program PBG, Pemkab Kuby Raya akan memasukan anggaran sewa kantor untuk 10 PBG yang sudah terbentuk, supaya proses ToT dari 35 guru inti dapat berlanjut.
"Diharapkan ke depan semua guru di Kabupaten Kubu Raya tidak hanyabsekadar mengahar, tapi juga bisa memotivasi murid, dan membantu mereka mencari solusi, juga mendorong anak didik berpikir maju. Jangan hanya datang mengajar, selesai, lalu pulang," ujar Mahendrawan.
Pernyataan senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya, Muhammad Ayub. Menurutnya, program PBG yang menghasikkan 35 guru inti diharapkan menjadi akanlr untuk meningkatkan kualitas pendidikan sampai ke desa.
Dia menjelaskan, PBG bukan program terpisah, melainkan satu kesatuan dan bentuk percepatan dari Program Guru Penggerak yang dicanangkan Kementerian Pendidiian dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Terbukti program ini sangat masif menghasilkan guru yang memiliki kompetensi, di mana dalam 2 tahun pembiasan program PBG dari 35 guru inti sudah menjangkau lebuh daei 1.100 guru di Kabupaten Kubu Raya. Ini luar biasa," kata Ayub.
Dia menambahkan dengan penyerahan Program PBG secaravresmi dari PSF ke Pemkab Kubu Raya, maka Dinas Pendidikan bertanggung jawav melanjutkan dan mengembangkan program tersebut.
"Hari ini telah resmi serah terima dari PSF. Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya berkomitmen melanjutkan program PBG dengan hemat waktu, juga efektif mendukung transformasi di sektor pendidikan," tutur Ayub.
Editor: Jeanny Aipassa