Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya Masih Pikir-Pikir Turunkan PPN Jadi 8%: Saya Bisa Kehilangan Rp70 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Garuda Indonesia Catat Pendapatan Kargo Sebesar Rp1,3 Triliun per Agustus 2021

Kamis, 19 Agustus 2021 - 18:14:00 WIB
 Garuda Indonesia Catat Pendapatan Kargo Sebesar Rp1,3 Triliun per Agustus 2021
Ilustrasi - Pekerja menurunkan muatan kargo dari pesawat Garuda Indonesia.(Foto: Antara/Ampelsa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Emiten penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, mencatatkan pendapatan kargo sebesar 90,9 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp1,3 triliun, per 19 Agustus 2021.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda, Prasetio, mengatakan nilai tersebut mengalami kenaikan dari pendapatan kargo pada kuartal III 2020 yang sebesar 61,3 juta dolar AS atau sekitar Rp886,217 miliar.

"Per hari ini, bila dibandingkan dengan kuartal III 2020, peningkatan pendapatan kargo terjadi yaitu dari 61,3 juta dolar AS (pada kuartal III 2020, Red) menjadi sekitar 90,9 juta dolar AS. Opportunity dari kargo ini terus kami tingkatkan di dalam tahun-tahun selanjutnya yaitu 2021," ujar Prasetio, dalam public expose, Kamis (19/8/2021). 

Menurut dia, peningkatan pendapatan kargo menjadi angin segar di saat pendapatan penumpang mengalami penurunan tajam akibat dampak pandemi Covid-19.  

Prasetio mengungkapkan, pada kuartal IV 2020 pendapatan penumpang Garuda Indonesia tercatat sebesar 192,5 juta dolar AS atau setara Rp2,7 triliun. Jumlah tersebut naik signifikan bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya di tahun yang sama. 

Namun secara agregat pendapatan penumpang terkontraksi atau mengalami penurunan sebesar 73 persen secara tahunan (YoY) karena pandemi Covid-19. 

"Penerbangan yang berjadwal mengalami penurunan sekitar 73 persen, dimana peningkatan yang tertinggi itu terjadi di Desember 2020 dari bulan-bulan sebelumnya. Dari April-Desember cukup berat bagi kami, namun SLF (Seat Load Factor) yang terakhir bila dibandingkan kuartal III dan kuartal IV mengalami peningkatan cukup baik," kata Prasetio. 

Dia mengungkapkan, sepanjang pandemi Covid-19 yang berlangsung mulai Maret 2020, manajemen memperoleh opportunity atau peluang untuk meningkatkan pendapatan kargo dan dokumen pernerbangan berjadwal. 

Prasetio menyebut, bila dibandingkan dengan SLF atau tingkat keterisian penumpang pada 2019, emiten mencatatkan peningkatan dari 40,9 persen menjadi 51,7 persen.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut