Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Anggota Komisi VI DPR Tolak Spin Off Pelita Air Dimerger dengan Garuda, Ini Alasannya
Advertisement . Scroll to see content

Garuda Indonesia Raup Pendapatan Rp17,7 Triliun hingga Semester I 2025

Senin, 22 September 2025 - 14:06:00 WIB
Garuda Indonesia Raup Pendapatan Rp17,7 Triliun hingga Semester I 2025
Garuda Indonesia membukukan pendapatan operasi (operating revenue) 1,07 miliar dolar AS atau setara Rp17,7 triliun sepanjang semester I 2025. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) membukukan pendapatan operasi (operating revenue) 1,07 miliar dolar AS atau setara Rp17,7 triliun (kurs Rp16.600 per dolar AS) sepanjang semester I 2025.  Jumlah tersebut naik 24 juta dolar AS atau setara Rp398,3 miliar dibandingkan tahun sebelumnya (yoy).

Sementara itu, EBITDA tumbuh 10 juta dolar AS atau Rp165 miliar dibandingkan semester I 2024 menjadi 250 juta dolar AS atau setara Rp4,1 triliun di 2025. Sementara itu, beban operasional turut naik sebesar 50 juta atau Rp829 miliar dolar AS menjadi 1,03 miliar dolar AS atau setara Rp17,09 triliun.
 
Direktur Niaga Garuda Indonesia, Reza Aulia Hakim menyebut, di sektor operasional, jumlah penumpang yang dilayani naik 104.000 menjadi 5,37 juta orang. Kapasitas kursi yang disediakan ikut meningkat 133.000 menjadi 6,85 juta kursi, sementara angkutan kargo melonjak 933.000 kilogram (kg) menjadi 67,20 juta kg.

Sementara dari sisi armada, hingga semester I 2025 Garuda Indonesia mengoperasikan 58 pesawat layak terbang (40 narrow body dan 18 wide body). Jumlah rute dan destinasi sedikit berkurang. Garuda kini mengoperasikan 70 rute (50 domestik dan 20 internasional), turun 8 rute dibanding periode sebelumnya, dengan 52 destinasi (37 domestik dan 15 internasional), turun satu destinasi dibanding tahun lalu.

"Kami berhasil menambah frekuensi sebesar 2.809 frekuensi menjadi 37.880, dengan jumlah kapasitas 6,85 juta seat, dan jumlah penumpang naik 104.000 dibandingkan tahun lalu," ucap Reza dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR, Senin (22/9/2025).

Dalam kesempatan itu, Reza melaporkan ketepatan waktu penerbangan (On Time Performance/OTP) rata-rata Garuda pada semester I 2025 mencapai 86,02 persen, naik 2,36 poin persentase.

Lebih jauh, Reza melaporkan Traffic Industry (total industri penerbangan domestik dan internasional) turun tajam dari 102,8 juta penumpang pada 2019 menjadi titik terendah 29,9 juta pada 2021 akibat pandemi. Selanjutnya, tren berbalik naik menjadi 62,9 juta (2022), 89,2 juta (2023), 97,8 juta (2024), dan diproyeksikan 105,4 juta pada 2025.

Adapun Traffic Garuda Indonesia juga tertekan, dari 19,7 juta penumpang di 2019 merosot ke 3,4 juta pada 2021. Namun mulai pulih menjadi 5,6 juta (2022), 8,3 juta (2023), 11,4 juta (2024), dan target 12,2 juta pada 2025.

Jumlah armada yang dimiliki Garuda Indonesia juga turun signifikan pada periode 2019 ke 2025. Sebelumnya berjumlah 142 unit (2019–2020) menjadi 112 (2021), lalu 68 (2022) dan secara bertahap meningkat ke 71 (2023), 73 (2024), hingga proyeksi 78 unit pada 2025.

Sementara market share Garuda mengalami penurunan dari 19,1 persen (2019) menjadi titik terendah 8,8 persen (2022), dan diperkirakan naik tipis ke 11,2 persen pada 2025.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut