Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Garuda Indonesia Tunda Beli Pesawat Baru Meski Kantongi Rp23,67 Triliun dari Danantara 
Advertisement . Scroll to see content

Garuda Minta Seluruh Pesanan Pesawat Boeing 737 MAX 8 Dibatalkan

Jumat, 22 Maret 2019 - 11:05:00 WIB
Garuda Minta Seluruh Pesanan Pesawat Boeing 737 MAX 8 Dibatalkan
Pesawat Garuda Indonesia. (Foto: Ant)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Garuda Indonesia akan membatalkan pesanan 49 unit pesawat Boeing 737 MAX 8. Pengajuan pembatalan itu terkait dua kecelakaan tragis yang terjadi pada Lion Air dan Ethiopian Airlines dalam lima bulan terakhir.

"Kami telah mengirim surat kepada Boeing, meminta agar pesanan itu dibatalkan," kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan, dikutip AFP, Jumat (22/3/2019).

Dia mengonfirmasi pembatalan tersebut terkait dengan kecelakaan tragis Boeing 737 MAX 8. Insiden tersebut, kata dia, memengaruhi psikologi penumpang yang hendak menaiki pesawat.

"Alasannya, penumpang Garuda Indonesia kehilangan kepercayaan dan takut naik pesawat (Boeing 737 MAX 8)," ucap dia.

Saat ini, Garuda Indonesia masih menunggu jawaban dari Boeing. Namun, belum jelas apa pesanan yang dibatalkan akan dialihkan ke pesawat jenis lain buatan Boeing atau dialihkan ke kompetitor Boeing, Airbus.

Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra sebelumnya telah memberikan sinyal untuk membatalkan pesanan pesawat Boeing 737. Kemungkinan itu, kata Ari, bisa terjadi bila melihat langkah Lion Air yang melakukan aksi serupa.

Ari menyebut, 49 pesawat Boeing 737 MAX 8 yang dipesan Garuda seharusnya datang secara bertahap mulai 2021 hingga 2030. Garuda sebelumnya mengurangi pesanan dari 49 menjadi 20 unit, namun saat ini Garuda membatalkan seluruh pesawat.

Harga satu unit pesawat Boeing 737 MAX saat ini berada di kisaran 70 juta dolar AS. Dengan pembatalan yang diajukan oleh Garuda, maka Boeing kehilangan pendapatan hingga 3,43 miliar dolar AS atau hampir Rp50 triliun.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut