Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Tambah Anggaran Perumahan Jadi Rp10 Triliun, Targetkan Bedah Rumah Jangkau Semua Daerah
Advertisement . Scroll to see content

Generasi Muda Sulit Beli Rumah, REI: Backlog Perumahan Bakal Makin Tinggi

Senin, 11 Juli 2022 - 15:02:00 WIB
Generasi Muda Sulit Beli Rumah, REI: Backlog Perumahan Bakal Makin Tinggi
Ketua Umum REI Paulus Totok Lusida menyebut, di tengah ancaman inflasi yang semakin tinggi akan membuat generasi muda sulit memiliki hunian. (Foto: Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida menyebut, di tengah ancaman inflasi yang semakin tinggi akan membuat generasi muda sulit memiliki hunian. Hal tersebut menjadi tantangan pemerintah untuk mengatasi backlog perumahan yang pada tahun 2021 angkanya tercatat mencapai 12,75 juta. 

Totok menyebut, angka backlog perumahan pada tahun lalu itu mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu 11,4 juta.

"Iya itu salah satu penyebabnya, mau tidak mau harga rumah sederhana itu pasti naik, karena sudah 3 tahun ini mengalami perubahan harga," ujar Totok kepada MNC Portal Indonesia, Senin (11/7/2022).

Totok menambahkan, selama pandemi Covid-19, demand masyarakat terhadap perumahan mengalami pelemahan. Bertambahnya backlog bukan disebabkan oleh supply, melainkan demand yang berkurang.

"Supply sih bagus, cuma dalam kondisi saat ini kan kecenderungan dengan kenaikan yang ada di dunia mau tidak mau harga rumah akan naik, bagaimana kita menyiasati agar supply and demand ini bisa seimbang," ucap Totok.

Menurutnya, apa yang dikatakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu benar adanya. Di mana Sri Mulyani menyebut kaum muda saat ini bakal sulit untuk memiliki hunian pribadi karena adanya inflasi.

"Kan material memang naik terjadinya inflasi, inflasinya ini kan penyebabnya dia, pandemi dan perang," kata dia.

"Dengan kondisi ini kita harus mengatur biar tidak seperti Amerika, Amerika terjadi kenaikan harga yang averagenya 19,7 persen jadi sampai naik 2 kali lipat, ternyata yang transaksinya tidak ada," sambungnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut