Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Daftar Harga Pangan 4 Desember: Cabai Rawit Naik, Telur-Daging Ayam Ras Turun
Advertisement . Scroll to see content

Gila-gilaan! Harga Cabai di Pasar Jaya Mayestik Tembus Rp120.000 per Kg  

Jumat, 03 November 2023 - 15:36:00 WIB
Gila-gilaan! Harga Cabai di Pasar Jaya Mayestik Tembus Rp120.000 per Kg  
Harga cabai gila-gilaan sampai Rp120.000 per kg (ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Harga sejumlah komoditas pangan di Jakarta meroket tajam sejak sepekan lalu. Terbukti, harga cabai rawit naik menjadi Rp120.000 per kilogram di Pasar Jaya Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Salah satu pedagang bernama Deni (27) mengatakan seluruh harga cabai melonjak 'gila-gilaan' sejak akhir Oktober hingga saat ini. Dari pengakuannya harga cabai naik 15 persen dari harga normal. 
 
Deni sendiri mematok harga cabai rawit per kilogram sebesar Rp120.000. Adapun harga yang dijual distributor berada di angka Rp90.000 per Kg. 

Kemduian, jenis cabe keriting mayoritas yang dijual di pasar Mayestik berada di posisi Rp100.000 per Kg. Lalu, cabe rawit hijau di angka Rp60.000. 

"(Kenaikan) 15 persenan sih, setiap hari Rp5.000 dia (cabai) naik. Tiap hari, cabe rawit sekarang nyampe Rp120.000 per kilo, cabe keriting Rp100.000," katanya saat ditemui di Pasar Mayestik, Jumat (3/11/2023). 

Tak hanya cabai, beberapa pangan lain berupa sayur-sayuran dan buah-buahan juga naik. Pria asal Jawa Barat (Jabar) itu mengklaim sayur buncis, tomat, dan lemon juga naik. Sementara harga wortel, timun, dan kentang stabil. 

"Kentang, wortel, timun, uda pada turun sih, buncis yang naik sekarang. Tomat juga naik, lemon juga naik, hampir pada naik semua. Tempe dan tahun biasa saja, stabil, paling sayuran yang naik," ujar dia. 

Malangnya, kenaikan beberapa komoditas dasar ini dibarengi dengan penurunan daya beli konsumen di pasar Mayestik. Hal ini menyebabkan pendapatan Deni dan beberapa pedagang ikut anjlok hingga 30 persen. 

"Ya ngaruh, biasa kita belanja banyak ya sekarang kita pikir-pikir. Ngaruh juga (daya beli konsumen) biasa beli banyak sekarang dikit, ya mungkin irit juga dia," tutur dia.

Senada dengan itu, Ramini (50) juga mengeluh adanya kenaikan harga pangan saat ini. Wanita paruh baya yang berprofesi sebagai pedagang pasar itu harus mengelus dada lantaran jumlah pengunjung menurun drastis beberapa hari terakhir ini. 

Kendati demikian, dia memiliki beberapa langganan, misalnya restoran, Ramini mengaku sepakan ini dagangannya kurang laris. Menurutnya, perkara tersebut disebabkan oleh kenaikan harga pangan. 

"Aku tuh, kalau langgan restoran saya belanja agak banyak habisnya, kalau mereka belanja dikit ya turun drastis. Aku kan punya pelanggan restoran, kalau dia itu rame yo belanjanya banyak. Kalau sepi ya belanjanya turun," ucapnya.
Wanita asal Jawa itu menilai kenaikan harga beberapa pangan terjadi sejak 15 Oktober tahun ini. Pandangan tersebut didasarkan pada harga jual komoditas yang diberikan pihak distributor. 

"Naik, kalo telur stabil, kita jual Rp26.000 telur, kalo ini (bawang putih) aku belanja Rp36.000 - Rp37.000 per kg, aku jual Rp40.000. Cabai yang keriting Rp75.000 - Rp80.000 yang gede juga Rp75.000 - Rp80.000, rawit ijo Rp60.000, cabe ijo Rp50.000 - Rp55.000," ujar Ramini.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut