Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Merger BUMN Karya Ditargetkan Selesai Desember 2025, Ini Progresnya
Advertisement . Scroll to see content

Gojek Dikabarkan Merger dengan Tokopedia, Batal Bersama Grab?

Selasa, 05 Januari 2021 - 11:54:00 WIB
Gojek Dikabarkan Merger dengan Tokopedia, Batal Bersama Grab?
Perusahaan raksasa ride-hailing dan pembayaran Indonesia, Gojek, dikabarkan melakukan penggabungan usaha atau merger dengan pionir e-commerce Tokopedia. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Perusahaan raksasa ride-hailing dan pembayaran Indonesia, Gojek, dikabarkan melakukan penggabungan usaha atau merger dengan pionir e-commerce Tokopedia. Rencana tersebut diisukan sedang dalam pembicaraan mendalam.

Melansir Bloomberg, Selasa (5/1/2021), merger dua perusahaan rintisan besar itu akan menghasilkan valuasi gabungan senilai lebih dari 18 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp250 triliun. Keduanya disebut telah menandatangani lembar persyaratan kesepakatan.

Mega-merger antara Gojek dan Tokopedia ini kemungkinan segera tuntas beberapa bulan mendatang. Keduanya telah mempertimbangkan potensi merger sejak 2018, kemudian dipercepat setelah rencana kesepakatan antara Gojek dan Grab Holdings Inc. menemui jalan buntu.

Gojek dan Tokopedia masing-masing bernilai sekitar 10,5 miliar dolar AS dan 7,5 miliar dolar AS. Pendiri kedua perusahaan yang telah berteman sejak didirikan lebih dari 10 tahun kini dikabarkan tengah membahas rasio merger. 

Saat dikonfirmasi tentang rencana merger tersebut, Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita enggan memberi komentar. 

“Kami tidak dapat memberikan komentar terhadap rumor dan spekulasi di pasar,” ujar dia kepada iNews.id, Selasa (5/1/2021).

Hasil gabungan Gojek dan Tokopedia akan mendominasi bisnis persaingan dalam ride-hailing, pengiriman dan pembayaran di Indonesia, sebagai salah satu ekonomi internet dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Saat ini, baik Gojek dan Tokopedia sedang mempertimbangkan beberapa opsi untuk penawaran umum perdana mereka. Kata salah seorang sumber kepada Bloomberg, keduanya dapat memilih Initial Public Offering (IPO) tradisional di Indonesia dan AS atau bekerja dengan perusahaan blank check untuk pencatatan AS.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut