Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kloset Berlapis Emas Masih Berfungsi Dilelang, Ditaksir Laku Rp167 Miliar
Advertisement . Scroll to see content

Hadapi Brexit, Produsen Mobil Inggris Siap Rogoh Kocek Rp13,7 Triliun

Selasa, 10 November 2020 - 22:28:00 WIB
Hadapi Brexit, Produsen Mobil Inggris Siap Rogoh Kocek Rp13,7 Triliun
Perusahaan pembuat mobil di Inggris menggelontrokan hingga 735 juta pound (Rp13,7 triliun) untuk bersiap menghadapi Brexit. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Perusahaan pembuat mobil di Inggris menggelontrokan hingga 735 juta pound (Rp13,7 triliun) untuk bersiap menghadapi Brexit yang tampaknya berujung tanpa kesepakatan. Perusahaan memprediksi kerugian berujung bangkrut jika negosiator Inggris tidak kunjung menyepakati perdagangan dengan Uni Eropa (UE).

Diketahui masa transisi Brexit, di mana Inggris tetap mengikuti aturan perdagangan UE, akan berakhir pada 31 Desember. Dengan kurang dari delapan minggu tersisa, Asosiasi Produsen dan Pedagang Motor Inggris (SMMT) mengatakan, pembuat mobil di Inggris butuh dana banyak untuk mempersiapkan regulasi baru bea cukai dan penyimpanan suku cadang.

SMMT mengatakan, keluar dari aturan UE tanpa kesepakatan dagang dapat merugikan sektor tersebut hingga 47 miliar pound (Rp875 triliun) pada perdagangan mobil dan van dalam lima tahun ke depan. SMMT telah mengajukan permintaan kepada negosiator, termasuk masa tenggang satu tahun untuk menyelesaikan kesepakatan dengan pemasok.

“Kesepakatan yang gagal tercapai akan menghancurkan pekerjaan dan mengerem perdagangan kami, semua ini di bawah ambisi Inggris untuk menjadi produsen dan pasar terkemuka dunia," ujar CEO SMMT, Mike Hawes dikutip dari Bloomberg Selasa (10/11/2020).

Pada 2019, lebih dari 80 persen dari 1,3 juta mobil yang dibuat di Inggris diekspor, di mana UE menyerap hingga 55 persen dari ekspor tersebut. Inggris juga merupakan importir utama mobil, dengan lebih dari 85 persen dari 2,3 juta mobil yang dibuat di luar negeri terjual di negara itu tahun lalu.

Pembuat mobil dan pemasok di Inggris telah menghabiskan banyak uang untuk menyelamatkan suku cadang dan mempekerjakan agen bea cukai guna menangani regulasi perdagangan baru yang akan segera muncul pada 1 Januari 2021. Jaringan gabungan antar perusahaan juga penting guna melindungi rantai pasokan industri.   

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut