Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BNI Bukukan Laba Rp15,12 Triliun per September 2025
Advertisement . Scroll to see content

Hadapi Turbulensi Ekonomi Global, Ini Strategi Dirut BNI

Senin, 24 Oktober 2022 - 18:28:00 WIB
Hadapi Turbulensi Ekonomi Global, Ini Strategi Dirut BNI
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Royke Tumilaar. (FotoP: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama (Dirut) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI, Royke Tumilaar, mengungkap sejumlah strategi untuk menghadapi turbulensi ekonomi global yang diperkirakan terjadi di tahun 2023. 

Menurut dia, meski ada ancaman resesi global, ekonomi Indonesia akan lebih sehat dibanding negara lain. Hal itu terlihat dari inflsi yang masih terkendali dan kebijakan fiskal dan moeneter Indonesia yang terukur.

Seperti diketahui, inflasi Indonesia hingga September 2022 diketahui berada di level 6 persen dan masih cukup wajar untuk ukuran negara berkembang dan tahun depan diperkirakan membaik dibawah 4 persen.

"Meskipun tren perlambatan ekonomi global cukup mengkhawatirkan, ekonomi Indonesia diperkirakan relatif stabil didukung dengan bauran kebijakan fiskal dan moneter yang efektif untuk menjaga stabilitas," kata Royke dalam konferensi pers Paparan Kinerja Kuartal III 2022 BNI, di Jakarta, Senin (24/10/2022).

Royke mengungkapkan, indikator kestabilan eksternal ekonomi Indonesia terus membaik sebagaimana terlihat dari cadangan devisa yang kuat serta tingkat eksposur utang luar negeri yang rendah.

"Tentu kita perlu mewaspadai potensi meningkatnya risiko yang dihadapi perekonomian dan perbankan Indonesia kedepan. Untuk itu Perseroan mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga profitabilitas agar dapat sustain dan dalam jangka panjang," ungkap Royke.

Strategi pertumbuhan BNI akan tetap fokus pada segmen yang memiliki return efektif dengan kualitas kredit yang baik seperti korporasi, sektor unggulan dan value chainnya, pinjaman payroll dan di segmen consumer, dan KUR di segmen kecil.

Dengan strategi yang konservatif, NIM diperkirakan akan berada pada level moderat, namun dikompensasikan dengan cost of credit yang rendah, fee income yang optimal dari transaksi nasabah.

"Kami percaya ini adalah strategi yang tepat untuk turbulensi ekonomi global, untuk memberikan hasil yang optimal dan sustainable bagi para pemegang saham kami," tutur Royke.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut