Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Apa Benar Alat Tes TBC INDIGEN dari PCR Covid-19? Ini Faktanya!
Advertisement . Scroll to see content

Hanya Meneliti, Kementan Tidak Jual Kalung Anti Corona

Rabu, 08 Juli 2020 - 08:25:00 WIB
Hanya Meneliti, Kementan Tidak Jual Kalung Anti Corona
Beberapa temuan antivirus berbasis eucalyptus hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Litbang Pertanian di bawah Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan tak akan menjual kalung anti corona. Apabila diproduksi massal, maka kalung ini akan dijual industri.

Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry mengatakan, lembaga pemerintah tidak boleh untuk melakukan aktivitas penjualan. Apa yang dilakukan Kementan hanya meneliti saja.

“Kami berinovasi sebagai kontribusi bagi negara di tengah pandemi. Latar belakangnya jelas, dengan memanfaatkan sumber daya alam Indonesia yang luar biasa melimpah,” ujar Fadjry, Rabu (8/7/2020).

Dia mengungkapkan, kalung berbasis eucalyptus itu akan diproduksi mitra industri yang telah bekerja sama dengan Kementan. Keterlibatan industri penting agar produk itu bisa diproduksi massal, sehingga bisa digunakan oleh masyarakat.

“Prototype produk eukalyptus ini adalah hasil riset kolaborasi pusat penelitian dibawah litbangtan. Begitu juga lisensinya sudah dengan salah satu mitra industri. Soal harga mereka sendiri yang tentukan. Cost produksi kan sudah urusan mereka," ujar Fadjry.

Soal harga, Kementan ingin kalung anti corona dijual dengan harga terjangkau. Fadjry pernah menyebut, harga kalung ini diperkirakan sekitar Rp35.000. Namun, harga itu hanya preferensi dari Kementan.

"Kami ingin harganya nanti terjangkau. Tidak memberatkan beban masyarakat, sehingga manfaatnya dirasakan berbagai kalangan masyarakat," ujarnya.

Fadry menjelaskan, industri mintra nantinya menyerap produk eucalyptus petani, sehingga kesejahteraan para petani bisa meningkat.

"Seperti petani dari Lampung dan Medan yang sudah mengembangkan beberapa jenis eucalyptus. Uji efektivitas produk yang ada, harapannya mendorong agar produk ini segera produksi massal,” kata dia.

Balitbangtan saat ini tengah melanjutkan riset eucalyptus, dan akan dilanjutkan dengan uji klinis bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan universitas. Kerja sama ini diharapkan bisa membuat hasil penelitian eucalyptus bisa lebih sempurna.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut